English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Monday, September 27, 2010

Pemikiran dan Karya Imam Az-Zarnuji

Sahabat Situs Dunia Islam yang di rahmati Allah.
Buku Ta`lim al-Muta`allim adalah satu-satunya karya Az-Zarnuji. Namun bukan berarti tidak ada karya beliau yang lain. Sebab logikanya seorang alim seperti Az-Zarnuji yang selalu berkecimpung di dunia pendidikan bahkan seluruh hidupnya ia gunakan untuk pendidikan. Di samping itu, guru-guru Az- Zarnuji dan orang-orang seangkatan dengannya banyak menulis kitab. Jadi menurut penulis mungkin saja Az-Zarnuji menulis kitab lain dari yang disebutkan tetapi tidak diterbitkan. Di Indonesia, kitab Ta`lim al-Muta`allim Thuruq al-Ta`alum dikaji dan dipelajari hampir di setiap lembaga pendidikan Islam, terutama lembaga pendidikan tradisional seperti pesantren, bahkan di pondok pesantren modern sekalipun, seperti halnya di pondok pesantren Gontor Ponorogo, Jawa Timur.
Pada dasarnya ada beberapa konsep pendidikan Zarnuji yang banyak berpengaruh dan patut diindahkan:
1) motivasi dan penghargaan yang besar terhadap ilmu pengetahuan dan ulama;
2) konsep filter terhadap ilmu pengetahuan dan ulama;
3) pendekatan-pendekatan teknis pendayagunaan potensi otak, baik dalam terapi alamiyah atau moral-psikologis.
Point-point ini semuanya disampaikan Zarnuji dalam konteks moral yang ketat. Maka, dalam banyak hal, ia tidak hanya berbicara tentang metode belajar, tetapi ia juga menguraikannya dalam bentuk-bentuk teknis. Namun walaupun demikan, bentuk-bentuk teknis pendidikan ala Zarnuji ketika dibawa ke dalam wilayah dengan basis budaya modern, terkesan canggung. Saat itulah, Ta’lim kemudian banyak dipandang secara “tidak adil” (baca: apriori), ditolak dan disudutkan.
Tetapi menurut penulis, terlepas dari pro-kontra kelayakannya sebagai metodologi pendidikan, yang jelas Zarnuji dalam cermin besarnya telah memberikan sebuah nuansa tentang pendidikan ideal; sebuah pendidikan yang bermuara pada pembentukan moral. Secara umum kitab ini berisikan tiga belas pasal yang singkat-singkat, yaitu; 1) Pengertian Ilmu dan Keutamaannya; (2). Niat di kala belajar; (3). Memilih ilmu, guru dan teman serta ketahanan dalam belajar; (4). Memuliakan ilmu dan ulama; (5). Ketekunan, kontiunitas dan cita-cita luhur; (6). Permulaan dan intensitas belajar serta tata tertibnya; (7). Tawakal kepada Allah; (8). Masa belajar; (9). Kasih sayang dan memberi nasehat, (10). Mengambil pelajaran, (11). Wara (menjaga diri dari yang haram dan syubhat) pada masa belajar, (12). Penyebab hafal dan lupa, dan (13). Masalah rezeki dan umur.
Dari ke 13 bab pembahasan di atas, berdasarkan analisa Mochtar Affandi. bahwa dari segi metode belajar yang dimuat Zarnuji dalam kitabnya itu meliputi dua kategori. Pertama, metode bersifat etik. Kedua, metode yang bersifat strategi. Metode yang bersifat etik antara lain mencakup niat dalam belajar; sedangkan metode yang bersifat teknik strategi meliputi cara memilih pelajaran, memilih guru, memilih teman dan langkah-langkah dalam belajar. Apabila dianalisa maka akan kelihatan dengan jelas Zarnuji mengutakan metode yang bersifat etik, karena dalam pembahasannya beliau cenderung mengutamakan masalah-masalah yang bernuansa pesan moral.
Demikian sahabat Situs Dunia Islam yang dirohamati Allah, semoga postingan ini dapat menambah pemahaman kita tentang khazanah dunia Islam. Salam ukhuwah selalu..

0 comments:

Template by : Dunia Islam Ahmad Efendi