tag:blogger.com,1999:blog-49940598751202886932023-11-15T20:03:31.637+07:00Situs Dunia IslamMempertebal keimanan menuju akhirat AllahAhmad Efendihttp://www.blogger.com/profile/15952235211662945925noreply@blogger.comBlogger24125tag:blogger.com,1999:blog-4994059875120288693.post-2356703204106654202011-11-06T01:18:00.004+07:002011-11-06T02:03:53.514+07:00Hikmah Idul AdhaSahabat Situs Dunia Islam yang di rahmati Allah.<br />Waktu memang sangat cepat berlalu, tanpa kita sadari terkadang waktu seakan berjalan dengan begitu lambatnya ketika kita menunggu datangnya hari esok, sebagai contoh kecil sewaktu saya masih didik di semester 4 di Institut Keislaman Abdullah Faqih (INKAFA) Suci-Gresik dalam otakku slalu bertanya, kapankah waktu wisuda akan tiba? dengan harapan agar aku cepat terlepas dari jeratan rutinitas kampus yang terkadang bisa membuat BETE. Dalam benakku saat itu aku ingin segera lulus dari kuliyah dan mencari kerja. Namun para sahabat, ternyata waktu wisuda yang sebelumnya selalu aku harapkan datang dan ada di depan mata pada Ahad, 10-10-2010 lalu, aku terhenyak, dan tersadar, ternyata waktu berjalan begitu cepat, bahkan dalam pandanganku bukan berjalan, namun berlari. Rasanya baru kemarin aku datang ke Suci untuk mendaftar, rasanya juga baru kemrin aku berkenalan dengan semua teman-temanku. Dan akhirnya di hari wisuda itu aku akan segera berpisah dan meninggalkan semua temanku, kampus dan pondok tercinta, serta semua guruku. Ternyata sahabat, aku belum merasa siap untuk semua itu. Hehehehehe<span class="fullpost"><br />Demikian juga dengan saat ini, Kita kembali berjumpa dengan Hari Raya Islam Idul Adha, Hari yang penuh makna,hari dimana Ismail kecil rela mengorbankan lehernya untuk disembelih oleh ayah tercinta, Nabi Ibrohim.<br />Para sahabat semua,<br />Idul Adha atau yang lebih dikenal dengan istilah Hari Raya Qurban merupakan salah satu hari raya yang begitu akbar dirayakan oleh seluruh umat Islam baik di bumi Nusantara maupun di belahan dunia lainnya. Dikumandangkannya Takbir, Tahlil dan Tahmid sejak 10 Dzulhijjah sampai 13 Dzulhijjah yang merupakan hari Tasyriq, menandakan, Idul Adha memiliki nuansa dan getaran Tauhidiyah yang sendiri.<br /><br />Perayaan Idul Adha yang ditandai dengan penyembelihan hewan qurban pada hakikatnya membawa pikiran, hati dan keimanan kita larut kepada satu peristiwa besar yang terjadi puluhan abad yang silam. Kisah yang begitu mengharukan dari seorang hamba Allah yang taat yaitu Nabi Ibrahim AS dan putranya Ismail yang begitu sabar dan patuh pada perintah Sang Khalik, Allah SWT, yang untaian kisahnya begitu indah dilukiskan dalam Al Quran surah Ash-Shafat ayat 102-105 yang artinya 'Maka ketika anak itu sampai pada umur dewasa yakni sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, 'Wahai anakku yang kusayang, sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah, bagaimana pendapatmu. 'Dia (Isma'il) menjawab,'Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan Allah kepadamu; Insya Allah engkau akan mendapatkanku termasuk orang yang bersabar. 'Maka setelah keduanya bertekad bulat dalam berserah diri (kepada Allah) dan dibaringkan pipi (Isma'il) di atas tanah. Kemudian kami berseru kepadanya, 'Hai Ibrahim, engkau telah benar-benar melaksakan perintahKu dalam mimpi itu. Demikianlah sesungguhnya Kami membalas orang-orang yang berlaku baik. '<br /><br /><br /><br /><br />Di hari Idul Adha dan pada tiga hari berikutnya disunnahkan bagi muslim yang mampu untuk berkurban dengan menyembelih hewan ternak berupa kambing/domba atau sapi atau unta. Kemudian daging hasil sembelihan tersebut dibagikan kepada orang lain yang tentunya lebih diutamakan untuk masyarakat sekitar dan kalangan yang kurang mampu. Ini adalah bukti bahwa agama Islam adalah agama yang menjunjung tinggi kebersamaan, kepedulian terhadap sama dan solidaritas sosial. Islam mengajarkan pengikutnya untuk berzakat yang termasuk salah satu rukun Islam, Islam juga mempunyai konsep shadaqoh, wakaf dan juga kurban dimana semua amal ini mempunyai konteks muamalah secara horisontal atau muamalah kepada sesama manusia.<br /><br />Ditengah kondisi masyarakat kita sekarang ini yang sangat terpengaruh oleh budaya liberal yang menimbulkan hasrat konsumerisme dan hedonisme jika kita mau untuk membuka mata kita, maka kita akan melihat ketimpangan yang ada di masyarakat, kita akan melihat betapa lebar kesenjangan antara kalangan yang mampu dengan yang tidak mampu, dan mungkin sebagian dari kita ada yang melihat dan tahu adanya ketimpangan dan kesenjangan sosial namun bersikap acuh tak peduli terhadap keadaan yang terlihat di depan matanya atau mungkin malah merasa bahwa ini adalah sebuah proses alam perwujudan dari teori evolusi dimana yang kuatlah yang akan berada di puncak tangga rantai evolusi. Kita lupa bahwa hidup dan mati, sehat dan sakit, susah dan senang, harta kekayaan dan kekuasaan semua adalah milik Allah semata.<br /><br />Kita seringkali beranggapan bahwa apa yang kita raih adalah hasil jerih payah sendiri dan melupakan Dia yang Maha Memiliki lah pemilik hakiki dari apa yang kita miliki sekarang ini. Di bulan ini dengan disunnahkan berkurban bagi kita yang mampu, mari kita manfaatkan keagungan hari raya ini dengan mengingat keimanan, keikhlasan, kesabaran dan pengorbanan Nabi Ibrahim dan Ismail untuk berbagi kepada sesama kita.<br /><br />Seberapa jauh kita sudah menyelami dalamnya hikmah Idul Adha ini? Bagi yang mempunyai rezeki lebih dan melaksanakan kurban, apakah sudah dipahami makna dibalik menyembelih hewan kurban, atau apakah kurban itu hanya sebatas menyembelih kambing atau sapi lalu dibagikan dan sebagian disate kemudian setelah itu selesai . Bagi yang sudah mampu - secara financial, fisik, mental & moral - untuk melaksanakan ibadah haji apakah sudah disadari bahwa ibadah haji adalah level tertinggi, puncak dari segala ibadah yang karena beratnya ibadah yang satu ini Allah pun mewajibkan ibadah haji hanya bagi yang sudah “mampu” yang seharusnya juga berarti bahwa keimanan, ketaqwaan , keikhlasan, kesabaran dan kepedulian terhadap sesama pun dapat mencapai level tertinggi, atau apakah ibadah haji hanya dianggap sebagi sebuah ritual biasa pergi ke mekkah, belanja oleh-oleh, pulang dengan selamat lalu syukuran besar-besaran sembari membagikan buah tangan dari negeri Arab, seolah menunjukkan inilah hasil saya beribadah haji dan setelah itu tamat, ibadah haji dianggap hanya masa lalu yang penting sekarang sudah bergelar haji, tanpa memikirkan implementasi nyata yang harus dilakukan ditengah masyarakat. Naudzubillah..... semoga kita semua tidak termasuk di dalamnya.<br /><br />Ternyata banyak diantara kita yang masih mempunyai kekurangan, masih sangat dangkal diri kita dalam memahami makna dari sebuah ibadah yang bagi sebagian besar kita hanyalah menjadi sebatas ritual dan rutinitas belaka, apalagi kalau harus dibandingkan dengan para nabi dan rasul sungguh rasanya terlalu jauh untuk dijangkau oleh kita yang senantiasa bergelimang dosa.<br /> <br />Demikian sahabat Situs Dunia Islam yang dirohamati Allah, semoga postingan ini dapat menambah pemahaman kita tentang khazanah dunia Islam. Salam ukhuwah selalu..</span>Ahmad Efendihttp://www.blogger.com/profile/15952235211662945925noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4994059875120288693.post-3354096930182088402010-10-09T02:03:00.000+07:002010-10-09T02:03:05.524+07:00Pengertian NadhomSahabat <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/">Situs Dunia Islam</a> yang di rahmati Allah. <br />
Menurut kamus bahasa arab Indonesia arti kata nadhom adalah pantun atau syair, sedangkan dalam pemakaian dalam bahasa Indonesian pantun adalah suatu sajak yang dikarang dengan memenuhi aturan kaidah yang didalamnya terdapat sampiran dan isi.<br />
<br />
ki•tab n 1 buku: -- bacaan; 2 wahyu Tuhan yg dibukukan; kitab suci: Alquran adalah -- yg harus dijadikan pedoman oleh seluruh umat Islam; <br />
-- kejadian kitab suci yg menceritakan terjadinya alam semesta; -- kemitab berbagai-bagai kitab; -- logat daftar kata dng ucapannya yg baik; -- sembahyangan buku doa; -- suci wahyu Tuhan yg dibukukan (spt Alquran, Injil, Taurat, Zabur); -- tib buku mengenai mantra atau jampi-jampi; <span class="fullpost"> <br />
ber•ki•tab v mempunyai kitab (suci); <br />
pe•ngi•tab•an n Huk pengumpulan larangan dan suruhan kitab (undang-undang); pencatatan hokum<br />
Demikian sahabat <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/">Situs Dunia Islam</a> yang dirohamati Allah, semoga postingan ini dapat menambah pemahaman kita tentang <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/2010/08/pengertiandevinisi-dan-makna-khazanah.html">khazanah dunia Islam</a>. Salam ukhuwah selalu..</span>Ahmad Efendihttp://www.blogger.com/profile/15952235211662945925noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4994059875120288693.post-42141460163913182652010-09-27T02:29:00.001+07:002010-10-13T23:44:06.960+07:00Keutamaan ilmu menurut Syaikh Az-ZarnujiSahabat <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/">Situs Dunia Islam</a> yang di rahmati Allah. <br />
Zarnuji menyebutkan keutamaan ilmu hanya karena ia menjadi wasilah (pengantar) menuju ketakwaan yang menyebabkan seseorang berhak mendapat kemuliaan di sisi Allah SWT. dan kebahagiaan yang abadi. Dengan ilmu, Allah memberikan kemuliaan kepada Nabi Adam as. atas para malaikat dan Allah menyuruh mereka sujud kepada Adam, mereka sujud kecuali Iblis yang angkuh. Firman Allah :<br />
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلاَئِكَةِ اسْجُدُوا لأَدَمَ فَسَجَدُوا اِلاَّ اِبْلِيْسَ اَبيَ وَاسْتَكْبَرْ <br />
وَكَانَ مِنْ الْكَافِرِيْنَ <br />
Artinya : dan ingatlah ketika kami berfirman kepada para malaikat, “ sujudlah kamu kepada Adam!” maka merekapun sujud kecuali Iblis. Ia menolak dan menyombongkan diri, dan Ia termasuk golongan yang kafir.<span class="fullpost"> <br />
Dan untuk selanjutnya tentang masalah niat, kesungguhan dalam belajar, istiqomah memuliakan ilmu ( guru, kitab dan ahli ilmi), dan mencari teman yang baik akan dibahas dalam pembahasan BAB VI yang ada dalam skripsi ini, insya Allah.<br />
Demikian sahabat <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/">Situs Dunia Islam</a> yang dirohamati Allah, semoga postingan ini dapat menambah pemahaman kita tentang <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/2010/08/pengertiandevinisi-dan-makna-khazanah.html">khazanah dunia Islam</a>. Salam ukhuwah selalu..</span>Ahmad Efendihttp://www.blogger.com/profile/15952235211662945925noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4994059875120288693.post-86717450014655229042010-09-27T02:25:00.001+07:002010-10-15T11:37:30.672+07:00Kewajiban Belajar dalam IslamSahabat <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/">Situs Dunia Islam</a> yang di rahmati Allah. <br />
Dalam Islam mencari ilmu adalah kewajiban yang tidak dapat ditawar mulai dari buaian sampai liang lahad. Menuntut ilmu wajib bagi muslim dan muslimat. Nabi Saw. bersabda: Carilah ilmu walaupun di negeri Cina. Hal ini juga sesuai dengan konteks pendidikan yang telah dikonsep oleh UNESCO bahwa orang hidup harus mencari ilmu (long life education). Zarnuji dalam kitab ini menjelaskan bahwa bukan semua ilmu yang wajib dituntut oleh seorang muslim, tetapi yang wajib baginya adalah menuntut ilmu hal (ilmu yang menyangkut kewajiban sehari-hari sebagai muslim, seperti ilmu tauhid, akhlak dan fikih). <span class="fullpost"><br />
Wajib pula bagi muslim mempelajari ilmu yang menjadi prasyarat untuk menunaikan sesuatu yang menjadi kewajibannya. Dengan demikian wajib baginya mempelajari ilmu mengenai jual beli bila berdagang. Wajib pula mempelajari ilmu yang berhubungan dengan orang lain dan berbagai pekerjaan. Maka setiap orang yang terjun pada suatu profesi harus mempelajari ilmu yang menghindarkannya dari perbuatan haram di dalamnya. Kemudian setiap muslim wajib mempelajari ilmu yang berkaitan dengan hati, seperti tawakkal (pasrah kepada Allah), inabah (kembali kepala Allah), khauf (takut kepada murka Allah). dan rida (rela atas apa yang ditakdirkan Allah atas dirinya).<br />
Perlu digaris bawahi bahwa dalam pembagian ilmu, Zarnuji membagi ilmu pengetahuan kepada empat kategori. <br />
Pertama, ilmu fardhu `ain, yaitu ilmu yang wajib dipelajari oleh setiap muslim secara individual. Adapun kewajiban menuntut ilmu yang pertama kali harus dilaksanakan adalah mempelajari ilmu tauhid, yaitu ilmu yang menerangkan keesaan Allah beserta sifat-sifat-Nya.<br />
Baru kemudian mempelajari ilmu-ilmu lainnya, seperti fiqih, shalat, zakat, haji dan lain sebagainya yang kesemuannya berkaitan dengan tatacara beribadah kepada Allah.<br />
Kedua, ilmu fardhu kifayah, ilmu yang kebutuhannya hanya dalam saat-saat tertentu saja seperti ilmu shalat jenazah. Dengan demikian, seandainya ada sebagian penduduk kampung telah melaksanakan fardhu kifayah tersebut, maka gugurlah kewajiban bagi yang lainnya. Tetapi, bilamana seluruh penduduk kampung tersebut tidak melaksanakannya, maka seluruh penduduk kampung itu menanggung dosa. Dengan kata lain, ilmu fardhu kifayah adalah ilmu di mana setiap umat Islam sebagai suatu komunitas diharuskan menguasainya, seperti ilmu pengobatan, ilmu astronomi, dan lain sebagainya.<br />
Ketiga, ilmu haram, yaitu ilmu yang haram untuk dipelajari seperti ilmu nujum (ilmu perbintangan yang biasanya digunakan untuk meramal). Sebab, hal itu sesungguhnya tiada bermamfaat dan justru membawa marabahaya, karena lari dari kenyataan takdir Allah tidak akan mungkin terjadi.<br />
Keempat, lmu jawaz, yaitu ilmu yang hukum mempelajarinya boleh karena bermamfaat bagi manusia. Misalnya ilmu kedokteran, yang dengan mempelajarinya akan diketahui sebab dari segala sebab (sumber penyakit). Hal ini diperbolehkan karena Rasullah Saw. juga memperbolehkan.<br />
Demikian sahabat <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/">Situs Dunia Islam</a> yang dirohamati Allah, semoga postingan ini dapat menambah pemahaman kita tentang <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/2010/08/pengertiandevinisi-dan-makna-khazanah.html">khazanah dunia Islam</a>. Salam ukhuwah selalu..</span>Ahmad Efendihttp://www.blogger.com/profile/15952235211662945925noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4994059875120288693.post-65369636785273127822010-09-27T02:23:00.001+07:002011-11-03T16:03:50.829+07:00Metode Belajar dalam Kitab Ta`Lim al-Muta`allimSahabat <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/">Situs Dunia Islam</a> yang di rahmati Allah. <br />
Zarnuji menguraikan dan memaparkan metode belajar itu dari beberapa sisi yang hirarkis dan saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya. Kisi-kisi atau aspek-aspek yang hirarkis yang berhubungan antara satu dengan yang lainnya itu adalah bahwa dalam proses belajar itu tidak dapat lepas dari beberapa komponen yang saling mendukung agar mendapat ilmu yang bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat. Metode belajar itu dijelaskan Zarnuji dalam 13 pasal, sebagai berikut; Hakikat ilmu dan keutamaannya (Fi Mahiyah al-‘Ilmi wa al-fiqhi wa Fadlih) Menurut Zarnuji ilmu adalah suatu sifat yang dengannya dapat menjadi jelas pengertian sesuatu yang disebut.<span class="fullpost"> Ia mengatakan, tidak ada ilmu kecuali dengan diamalkan dan mengamalkannya adalah meninggalkan tujuan duniawi untuk tujuan ukhrawi. Setiap orang sebaiknya tidak sampai melupakan dirinya dari hal-hal yang berguna, agar akal dan ilmu tidak menjadi dalih dan menyebabkannya bertambah maksiat. <br />
Demikian sahabat <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/">Situs Dunia Islam</a> yang dirohamati Allah, semoga postingan ini dapat menambah pemahaman kita tentang <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/2010/08/pengertiandevinisi-dan-makna-khazanah.html">khazanah dunia Islam</a>. Salam ukhuwah selalu..</span>Ahmad Efendihttp://www.blogger.com/profile/15952235211662945925noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4994059875120288693.post-38204353546033394362010-09-27T02:20:00.001+07:002011-11-03T16:03:50.921+07:00Pemikiran dan Karya Imam Az-ZarnujiSahabat <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/">Situs Dunia Islam</a> yang di rahmati Allah. <br />
Buku Ta`lim al-Muta`allim adalah satu-satunya karya Az-Zarnuji. Namun bukan berarti tidak ada karya beliau yang lain. Sebab logikanya seorang alim seperti Az-Zarnuji yang selalu berkecimpung di dunia pendidikan bahkan seluruh hidupnya ia gunakan untuk pendidikan. Di samping itu, guru-guru Az- Zarnuji dan orang-orang seangkatan dengannya banyak menulis kitab. Jadi menurut penulis mungkin saja Az-Zarnuji menulis kitab lain dari yang disebutkan tetapi tidak diterbitkan. Di Indonesia, kitab Ta`lim al-Muta`allim Thuruq al-Ta`alum dikaji dan dipelajari hampir di setiap lembaga pendidikan Islam, terutama lembaga pendidikan tradisional seperti pesantren, bahkan di pondok pesantren modern sekalipun, seperti halnya di pondok pesantren Gontor Ponorogo, Jawa Timur. <span class="fullpost"> <br />
Pada dasarnya ada beberapa konsep pendidikan Zarnuji yang banyak berpengaruh dan patut diindahkan: <br />
1) motivasi dan penghargaan yang besar terhadap ilmu pengetahuan dan ulama; <br />
2) konsep filter terhadap ilmu pengetahuan dan ulama; <br />
3) pendekatan-pendekatan teknis pendayagunaan potensi otak, baik dalam terapi alamiyah atau moral-psikologis.<br />
Point-point ini semuanya disampaikan Zarnuji dalam konteks moral yang ketat. Maka, dalam banyak hal, ia tidak hanya berbicara tentang metode belajar, tetapi ia juga menguraikannya dalam bentuk-bentuk teknis. Namun walaupun demikan, bentuk-bentuk teknis pendidikan ala Zarnuji ketika dibawa ke dalam wilayah dengan basis budaya modern, terkesan canggung. Saat itulah, Ta’lim kemudian banyak dipandang secara “tidak adil” (baca: apriori), ditolak dan disudutkan. <br />
Tetapi menurut penulis, terlepas dari pro-kontra kelayakannya sebagai metodologi pendidikan, yang jelas Zarnuji dalam cermin besarnya telah memberikan sebuah nuansa tentang pendidikan ideal; sebuah pendidikan yang bermuara pada pembentukan moral. Secara umum kitab ini berisikan tiga belas pasal yang singkat-singkat, yaitu; 1) Pengertian Ilmu dan Keutamaannya; (2). Niat di kala belajar; (3). Memilih ilmu, guru dan teman serta ketahanan dalam belajar; (4). Memuliakan ilmu dan ulama; (5). Ketekunan, kontiunitas dan cita-cita luhur; (6). Permulaan dan intensitas belajar serta tata tertibnya; (7). Tawakal kepada Allah; (8). Masa belajar; (9). Kasih sayang dan memberi nasehat, (10). Mengambil pelajaran, (11). Wara (menjaga diri dari yang haram dan syubhat) pada masa belajar, (12). Penyebab hafal dan lupa, dan (13). Masalah rezeki dan umur.<br />
Dari ke 13 bab pembahasan di atas, berdasarkan analisa Mochtar Affandi. bahwa dari segi metode belajar yang dimuat Zarnuji dalam kitabnya itu meliputi dua kategori. Pertama, metode bersifat etik. Kedua, metode yang bersifat strategi. Metode yang bersifat etik antara lain mencakup niat dalam belajar; sedangkan metode yang bersifat teknik strategi meliputi cara memilih pelajaran, memilih guru, memilih teman dan langkah-langkah dalam belajar. Apabila dianalisa maka akan kelihatan dengan jelas Zarnuji mengutakan metode yang bersifat etik, karena dalam pembahasannya beliau cenderung mengutamakan masalah-masalah yang bernuansa pesan moral.<br />
Demikian sahabat <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/">Situs Dunia Islam</a> yang dirohamati Allah, semoga postingan ini dapat menambah pemahaman kita tentang <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/2010/08/pengertiandevinisi-dan-makna-khazanah.html">khazanah dunia Islam</a>. Salam ukhuwah selalu..</span>Ahmad Efendihttp://www.blogger.com/profile/15952235211662945925noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4994059875120288693.post-66513345653409981222010-09-27T02:13:00.001+07:002010-10-12T04:36:24.742+07:00Riwayat Hidup Az-Zarnuji dan PemikirannyaSahabat <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/">Situs Dunia Islam</a> yang di rahmati Allah. <br />
Sedikit sekali buku yang mengungkapkan sejarah kelahiran Zarnuji. Hal ini juga diungkapkan Dr. Muhammad Abdul Qadir Ahmad. Mengenai tempat kelahirannya tidak ada keterangan yang pasti. Namun jika dilihat dari nisbahnya, yaitu Az-Zarnuji, maka sebagian peneliti mengatakan bahwa ia berasal dari Zaradj. Dalam hubungan ini Abd al-Qadir Ahmad mengatakan: bahwa Az-Zarnuji berasal dari suatu daerah yang kini dikenal dengan nama Afganistan. <br />
Nama Zarnuji yang sebenarnya adalah Burhanuddin al-Zarnuji. Karya Az-Zarnuji yang berjudul Ta’allim al-Muta’allim ditulis dengan bahasa Arab. Kemampuannya berbahasa Arab tidak bisa dijadikan alas an bahwa beliau keturunan Arab.<span class="fullpost"> Beberapa referensi telah penulis telaah dan tidak ditemukan bahwa az-Zarnurji adalah bangsa Arab, namun bisa jadi hal itu benar, sebab pada masa penyebaran agama Islam banyak orang Arab yang menyebarkan agama Islam ke berbagai negeri, kemudian bermukim di tempat di mana ia menyebarkan agama Islam, disamping itu tidaklah berlebihan kalau Az-Zarnuji dikatakan sebagai filosof, sebab disamping kitab Ta’allim al- Muta’allim mempunyai etika juga megandung nilai-nilai filsafat untuk membuktikan Az-Zarnuji adalah seorang filosof dan pemikiran filsafatnya lebih dekat dengan Al-Gazali. Malah kita lihat jejak Al-Gazali tampak dalam bukunya.<br />
Adapun mengenai tahun lahirnya, setidaknya ada dua pendapat yang dapat dikemukakan. Pertama, pendapat yang mengatakan beliau wafat pada tahun 591 H./1195 M. Sedangkan pendapat yang kedua mengatakan bahwa Az-Zarnuji wafat pada tahun 840 H./1243 M. Sementara itu ada pula pendapat ketiga yang mengatakan bahwa beliau hidup semasa dengan Rida ad-Din an- Naisaburi yang hidup antara tahun 500-600 H. <br />
Pada saat itu, walaupun keadaan politik Daulah Islamiyah telah merosot, tetapi ilmu pengetahuan tambah maju seperti yang digambarkan Ahmad Amin; kalau dari segi politik dianggap lemah, maka sesungguhnya pada zaman itu (467-656 / 1075-1261) tidaklah lemah dari ilmu pengetahuan. Daulah Islamiyah pada periode itu lebih tinggi martabatnya dalam ilmu pengetahuan dibandingkan abad sebelumnya. kalau memang kekuasaan politik mulai berguguran, tetapi sinar ilmu pengetahuan tambah bercahaya. <br />
Dengan demikian, berarti Az-Zarnuji hidup di masa kejayaan ilmu pengetahuan berlangsung sampai ke abad empat belas. Perlu diingat, bahwa pengetahuan pada saat itu belum merupakan cabang ilmu sendiri, tetapi dikelompokkan pada bidang peradaban.<br />
Demikian sahabat <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/">Situs Dunia Islam</a> yang dirohamati Allah, semoga postingan ini dapat menambah pemahaman kita tentang <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/2010/08/pengertiandevinisi-dan-makna-khazanah.html">khazanah dunia Islam</a>. Salam ukhuwah selalu..</span>Ahmad Efendihttp://www.blogger.com/profile/15952235211662945925noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4994059875120288693.post-69251938195203279622010-09-27T02:09:00.001+07:002010-10-12T04:35:19.887+07:00Kitab Ta'lim Muta'allimSahabat <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/">Situs Dunia Islam</a> yang di rahmati Allah. <br />
kitab Ta`lim al-Muta`allim Tariqatta`llum Imam Az-Zarnuji banyak menguraikan metode belajar yang berguna dan akan membawa kesuksesan bagi orang yang menuntut ilmu. Zarnuji menjelaskan syarat-syarat memilih ilmu dan guru, hendaklah memelih ilmu yang berguna, bukan yang baru lahir dan hendaklah memilih guru yang lebih alim, wara` dan lebih tua usianya. <br />
Demikian sahabat <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/">Situs Dunia Islam</a> yang dirohamati Allah, semoga postingan ini dapat menambah pemahaman kita tentang <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/2010/08/pengertiandevinisi-dan-makna-khazanah.html">khazanah dunia Islam</a>. Salam ukhuwah selalu..<span class="fullpost"> </span>Ahmad Efendihttp://www.blogger.com/profile/15952235211662945925noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4994059875120288693.post-87460945862426782952010-09-27T02:03:00.001+07:002010-10-07T01:54:45.353+07:00Pengertian Menuntut IlmuSahabat <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/">Situs Dunia Islam</a> yang di rahmati Allah. <br />
Menurut kamus besar bahasa Indonesia kata tuntut memiliki arti sebagai berikut:<br />
tun•tut v, me•nun•tut v 1 meminta dengan keras (setengah mengharuskan supaya dipenuhi): pihak keluarga ~ tanggung jawabnya atas keselamatan anak istrinya; 2 menagih (utang dsb): ~ utang yg telah lampau; 3 menggugat (untuk dijadikan perkara); membawa atau mengadu ke pengadilan: pihak yg dirugikan telah ~ penipu itu; 4 berusaha keras untuk mendapat (hak atas sesuatu): orang itu ~ hak atas warisan orang tuanya; 5 berusaha atau berdaya upaya mencapai (mendapat dsb) suatu tujuan dsb: <span class="fullpost"> buruh pabrik itu ~ perbaikan nasib; para pemuda ~ kemerdekaan; 6 berusaha supaya mendapat pengetahuan (ilmu dsb); mempelajari: ~ ilmu; ~ pelajaran; 7 menuju: berjalanlah mereka itu dng bergurauan dan jenaka akan ~ kota harapan; <br />
il•mu n 1 pengetahuan tt suatu bidang yg disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yg dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu: dia memperoleh gelar doktor dl -- pendidikan; 2 pengetahuan atau kepandaian (tt soal duniawi, akhirat, lahir, batin, dsb); <br />
Jadi arti kata menuntut yang paling tepat adalah berusaha dengan keras untuk mendapatkan sesuatu, karena kata menuntut tadi disambung dengan kata ilmu. Jari arti menuntut ilmu adalah berusaha dengan sungguh untuk mendapatkan ilmu. <br />
Demikian sahabat <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/">Situs Dunia Islam</a> yang dirohamati Allah, semoga postingan ini dapat menambah pemahaman kita tentang <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/2010/08/pengertiandevinisi-dan-makna-khazanah.html">khazanah dunia Islam</a>. Salam ukhuwah selalu..</span>Ahmad Efendihttp://www.blogger.com/profile/15952235211662945925noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4994059875120288693.post-58073400178424261772010-09-27T01:59:00.001+07:002010-10-05T22:59:51.772+07:00Metode Pendidikan AkhlakSahabat <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/">Situs Dunia Islam</a> yang di rahmati Allah. <br />
Yang dimaksud dengan metode disini ialah semua cara yang digunakan dalam upaya mendidik. Adapun metode Islam dalam upaya perbaikan terhadap akhlak adalah mengacu pada dua hal pokok, yakni pengajaran dan pembiasaan. Yang dimaksud dengan pengajaran adalah sebagai dimensi teoritis dalam upaya perbaikan dan pendidikan. Sedangkan yang dimaksud dengan pembiasaan untuk dimensi praktis dalam upaya pembentukan (pembinaan) dan persiapan.<span class="fullpost"> <br />
Ali Kholil Abu’Ainin didalam kitabnya : Falsafahtul Tarbiyatul Islamiyahtu Al-Qur’anil karim” mengemukakan secara panjang lebar tentang metode pendidikan Islam, yang diringkasnya menjadi 11 (sebelas) macam, yaitu :<br />
1. Pengajaran tentang cara beramal dan pengalaman / ketrampilan. <br />
Metode ini dapat dilakukan melalui ibadah shalat, zakat, puasa, haji dan ijtihad.<br />
2. Mempergunakan akal <br />
3. Contoh yang baik dan jujur <br />
4. Perintah kepada kebaikan, larangan perbuatan munkar saling berwasiat kebenaran, kesabaran dan kasih sayang. <br />
5. Nasihat-nasihat <br />
6. Kisah-kisah <br />
7. Tamsil <br />
8. Menggemarkan dan menakutkan atau dorongan dan ancaman. <br />
9. Menanamkan atau menghilangkan kebiasaan. <br />
10. Menyalurkan bakat. <br />
11. Peristiwa-peristiwa yang berlalu.<br />
Demikian sahabat <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/">Situs Dunia Islam</a> yang dirohamati Allah, semoga postingan ini dapat menambah pemahaman kita tentang <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/2010/08/pengertiandevinisi-dan-makna-khazanah.html">khazanah dunia Islam</a>. Salam ukhuwah selalu..</span>Ahmad Efendihttp://www.blogger.com/profile/15952235211662945925noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4994059875120288693.post-88032557576226060352010-09-27T01:56:00.001+07:002010-10-03T01:49:39.607+07:00Pembinaan AkhlakSahabat <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/">Situs Dunia Islam</a> yang di rahmati Allah. <br />
Pembinaan adalah suatu usaha untuk membina. Membina adalah memelihara dan mendidik, dapat diartikan sebagai bimbingan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama. <br />
Anak didik adalah anak yang masih dalam proses perkembangan menuju kearah kedewasaan. Hal ini berarti bahwa anak harus berkembang menjadi manusia yang dapat hidup dan menyesuaikan dari dalam masyarakat, yang penuh dengan aturan-aturan dan norma-norma kesusilaan. Oleh karena itu perlulah anak di didik, dipimpin kearah yang dapat dan sanggup hidup menuruti aturan-aturan dan norma-norma kesusilaan. Jadi maksud dari tujuan pendidikan akhlak atau kesusilaan adalah memimpin anak setia serta mengerjakan segala sesuatu yang baik dan meninggalkan yang buruk atas kemauan sendiri dalam segala hal dan setiap waktu. <span class="fullpost"><br />
Pada masa sekarang ini demoralisasi telah merajalela dalam kehidupan masyarakat, maka dari itu diperlukan usaha-usaha pendidikan dalam mengupayakan pembinaan akhlak terutama pada masa remaja, karena pada masa pubertas dan usia baligh anak mengalami kekosongan jiwa yang merupakan gejala kegoncangan pikiran, keragu-raguan, keyakinan agama, atau kehilangan agama. Menurut Al-Gazaly adalah menunjukkan suatu hikmah bahwa anak puber tersebut memerlukan bekal untuk mengisi kekosongan jiwanya melalui sublimasi dan “way out” dari problema yang dihindarinya.<br />
Demikian sahabat <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/">Situs Dunia Islam</a> yang dirohamati Allah, semoga postingan ini dapat menambah pemahaman kita tentang <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/2010/08/pengertiandevinisi-dan-makna-khazanah.html">khazanah dunia Islam</a>. Salam ukhuwah selalu..</span>Ahmad Efendihttp://www.blogger.com/profile/15952235211662945925noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4994059875120288693.post-30372274574402480302010-09-27T01:48:00.001+07:002010-09-30T18:55:16.664+07:00Pengertian dan Macam-Macam Akhlak TercelaSahabat <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/">Situs Dunia Islam</a> yang di rahmati Allah. <br />
<a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/2010/08/pengertian-akhlak.html">Akhlak</a> tercela adalah semua sifat dan tingkah laku yang berbeda atau berlawanan, bahkan bertentangan dengan sifat-sifat yang telah disebutkan pada bagian terdahulu (akhlak mulia) tersebut di atas.<br />
1) Dusta (bohong) <br />
2) Khiyanat (menyia-nyiakan kepercayaan) <br />
3) Hasad (dengki)<span class="fullpost"> <br />
4) Iri hati <br />
5) Al-Riya (puji diri) <br />
6) Takabbur (sombong) <br />
7) Al-Tabdzir (boros) <br />
8) Al-Bukhlu (kikir) <br />
9) Bakhil (kikir) <br />
10) Al-Dzulmu (aniaya) <br />
11) Ceroboh <br />
12) Ananiyah <br />
13) Al-Baghyu <br />
14) Al-Buhtaan (bohong) <br />
15) Ingkar janji <br />
16) Al-Kamru <br />
17) Al-Jubnu (pengecut) <br />
18) Al-Fawahisy (dosa yang besar) <br />
19) Saksi palsu <br />
20) Fitnah <br />
21) Al-Israf (hidup berlebih-lebihan) <br />
22) Al-Liwathah (hubungan seksual tidak normal) <br />
23) Al-namimah (adu domba) <br />
24) Al-khufran (kekufuran) <br />
25) Qatlun Nafs (menghilangkan jiwa) <br />
26) Al-Riba (pemakan riba) <br />
27) Al-sikhriyah (berolok-olok) <br />
28) Tanabazu bil al-qad (memberi gelaran yang tidak benar atau berlebihan) <br />
29) Al-Syakhwat (mengikuti hawa nafsu) <br />
30) Dan lain-lain sifat tercela <br />
Dari berbagai kesimpulan di atas kami menarik kesimpulan bahwa akhlak adalah sesuatu sifat yang harus dijaga dan dipelihara, karena merupakan kunci sukses untuk hidup. akhak ialah bunga diri, indah dipandang mata, nikmat dirasa oleh hati dan memberi manfaat. Intinya adalah mencapai keridhaan Allah SWT.<br />
Demikian sahabat <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/">Situs Dunia Islam</a> yang dirohamati Allah, semoga postingan ini dapat menambah pemahaman kita tentang <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/2010/08/pengertiandevinisi-dan-makna-khazanah.html">khazanah dunia Islam</a>. Salam ukhuwah selalu..</span>Ahmad Efendihttp://www.blogger.com/profile/15952235211662945925noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4994059875120288693.post-62570181621360444082010-09-27T01:21:00.002+07:002010-09-27T01:26:58.707+07:00Macam-Macam dan Pengertian Akhlak TerpujiSahabat <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/">Situs Dunia Islam</a> yang di rahmati Allah. <br />
Akhlak Terpuji (al-mahmudah) atau akhlak al-karimah artinya sikap dan sifat yang mulia atau terpuji, yang terkadang disebut dengan budi pekerti yang luhur.<br />
Akhlak mulia suatu sikap atau sifat yang terpuji yang pantas melekat pada diri setiap Muslim, sehingga menjadi orang yang berbudi baik atau luhur dan memiliki karakter yang baik pula.<br />
Indikator dalam akhlak mulia terbagi menjadi berbagai macam diantaranya adalah :<span class="fullpost"><br />
1) Shiddiq (benar atau jujur) <br />
2) Al-manah (menyampaikan atau terbuka) <br />
3) Tabligh (menyampaikan atau terbuka) <br />
4) Fathana (cerdas dan cakap) <br />
5) Istiqamah (teguh pendirian) <br />
6) Ikhlas berbuat atau beramal <br />
7) Syukur (menerima baik) <br />
8) Sabar (teguh) <br />
9) Iffah (perwira) <br />
10) Tawadhu’, adalah sikap sabar yang tertanam dalam jiwa untuk dapat mengendalikan hawa nafsu. <br />
11) Syaja’ (berani) <br />
12) Hikmah (bijaksana) <br />
13) Tasamuh (toleransi) <br />
14) Lapang dada <br />
15) Adil <br />
16) Qana’ah <br />
17) Intiqad atau mawas diri <br />
18) Al-Afwu atau pemaaf <br />
19) Anisatun atau bermuka manis <br />
20) Khusyu’ atau tenang dala beribadah <br />
21) Wara’, adalah sikap batin yang tertanam dalam jiwa yang selalu menjaga dan waspada dari segala bentuk perbuatan yang mungkin mendatangkan dosa, baik itu dosa kecil atau dosa besar. <br />
22) Belas kasihan <br />
23) Beriman kepada Allah <br />
24) Ta’awun atau tolong menolong <br />
25) Tadarru atau merendah <br />
26) Shalihah (shaleh) <br />
27) Sakhaa’ (pemurah) <br />
28) Nadhief (bersih) <br />
29) Ihsan <br />
30) Malu (haya) <br />
31) Uswatun hasanah (teladan yang baik) <br />
32) Hifdu Al-Lisan (menjaga ibadah) <br />
33) Hub al-wathan (cinta tanah air) <br />
34) Dan lain-lain.<br />
Demikian sahabat <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/">Situs Dunia Islam</a> yang dirohamati Allah, semoga postingan ini dapat menambah pemahaman kita tentang <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/2010/08/pengertiandevinisi-dan-makna-khazanah.html">khazanah dunia Islam</a>. Salam ukhuwah selalu..</span>Ahmad Efendihttp://www.blogger.com/profile/15952235211662945925noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4994059875120288693.post-56805068345030915562010-09-02T03:12:00.002+07:002010-09-27T01:29:19.346+07:00Akhlakul IslamiyahOleh : Akhiy Khoirur Rozi, Glagah-Lamongan<br />
Sahabat <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/">Situs Dunia Islam</a> yang di rahmati Allah.<br />
Bagi seorang Muslim, <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/2010/08/pengertian-akhlak.html">akhlak</a> yang terbaik ialah seperti yang terdapat pada diri Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam keran sifat-sifat dan perangai yang terdapat pada dirinya adalah sifat-sifat yang terpuji dan merupakan uswah hasanah. Iaitu contoh tauladan terbaik bagi seluruh kaum Muslimin. Allah SWT sendiri memuji akhlak Nabi Muhammad SAW di dalam Al-Quran sebagaimana firman-Nya:<br />
Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berakhlak agung. (Al-Qalam:4)<br />
Dasar akhlak Islamiyyah terkandung di dalam risalah yang dibawa oleh Rasulullah sallallahu alaihi wasallam. Risalah itu bersumberkan Al-Quran dan As-Sunnah yang dimanifestasikan oleh perbautan dan cara hidup Rasulullah sallallahu alaihi wasallam sendiri.<span class="fullpost"> Perilaku dan car hidup Rasulullah itu menjadi ikutan dan contoh tauladan untuk kesempurnaan hidup manusia baik jasmani mahupun rohani.<br />
Untuk mencapai tahap kesempurnaan pribadi yang mulia itu, Allah telah membekalkan manusia dengan persediaan semula jadi yaitu dengan berbagai-bagai naluri dan akal fikiran serta dihiasi pula dengan berbagai-bagai ilmu pengetahuan yang boleh menjadi pedoman hidup demi kepentingan membina tamadun di muka bumi ini. Oleh kerana kelemahan akal dan keterbatasan dalam menjangkau aspek alam, baik alam realiti mahupun alam ghaib, Allah menurunkan wahyuNya sebagai hidayah mutlak untuk digunakan oleh manusia dalam membina kehidupan dan tamadun serasi dengan nilai-nilai akhlak yang mulia. Di sinilah letaknya peranan risalah yang dibawa melalui Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bertujuan untuk membentuk satu dasar akhlak yang mulia dan bersifat mutlak untuk keperluan seluruh manusia.<br />
Demikian sahabat <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/">Situs Dunia Islam</a> yang dirohamati Allah, semoga postingan ini dapat menambah pemahaman kita tentang <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/2010/08/pengertiandevinisi-dan-makna-khazanah.html">khazanah dunia Islam</a>. Salam ukhuwah selalu..</span>Ahmad Efendihttp://www.blogger.com/profile/15952235211662945925noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4994059875120288693.post-87837070432350843652010-09-02T03:11:00.001+07:002010-09-27T01:30:11.171+07:00Sumber dan Ruang Lingkup AkhlakOleh : Akhiy Khoirur Rozi, Glagah-Lamongan<br />
Sahabat <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/">Situs Dunia Islam</a> yang di rahmati Allah. Setelah sebelumnya mengupas tentang <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/2010/08/pengertian-akhlak.html">pengertian akhlak</a> sekarang, mari kita teruskan pembahasan kita tentang Sumber dan Ruang Lingkup Akhlak<br />
Yang dimaksud dengan sumber Akhlak adalah yang menjadi ukuran baik dan buruk atau mulia dan tercela. Sebagaimana keseluruhan ajaran Islam, sumber Akhlak adalah Al-Qur’an dan Sunnah, bukan akal pikiran atau pandangan masyarakat sebagaimana pada konsep etika dan moral.<span class="fullpost"><br />
Adapun ruang lingkup Akhlak menurut Abdullah Draz ada lima bagian yaitu :<br />
a) Akhlak pribadi terdiri dari Yang diperintahkan, yang dilarang, yang dibolehkan dan Akhlak dalam keadaan darurat.<br />
Yang paling dekat dengan seseorang itu adalah dirinya sendiri, maka hendaknya seseorang itu menginsyafi dan menyadari dirinya sendiri, karena hanya dengan insyaf dan sadar kepada diri sendirilah, pangkal kesempurnaan akhlak yang utama, budi yang tinggi. Manusia terdiri dari jasmani dan rohani, disamping itu manusia telah mempunyai fitrah sendiri, dengan semuanya itu manusia mempunyai kelebihan dan dimanapun saja.<br />
b) Akhlak berkeluarga terdiri dari Kewajiban timbal balik antara orang dengan anak, kewajiban sumai dengan istri dan kewajiban terhadap karib kerabat.<br />
Akhlak ini meliputi kewajiban orang tua, anak, dan karib kerabat.<br />
Kewjiban orang tua terhadap anak, dalam islam mengarahkan para orang tua dan pendidik untuk memperhatikan anak-anak secara sempurna, dengan ajaran –ajaran yang bijak, islam telah memerintahkan kepada setiap oarang yang mempunyai tanggung jawab untuk mengarahkan dan mendidik, terutama bapak-bapak dan ibu-ibu untuk memiliki akhlak yang luhur, sikap lemah lembut dan perlakuan kasih sayang. Sehingga anak akan tumbuh secara istiqomah, terdidik untuk berani berdiri sendiri, kemudian merasa bahwa mereka mempunyai harga diri, kehormatan dan kemuliaan.<br />
Seorang anak haruslah mencintai kedua orang tuanya karena mereka lebih berhak dari segala manusia lainya untuk engkau cintai, taati dan hormati. Karena keduanya memelihara, mengasuh, dan mendidik, menyekolahkan engkau, mencintai dengan ikhlas agar engkau menjadi seseorang yang baik, berguna dalam masyarakat, berbahagia dunia dan akhirat. Dan coba ketahuilah bahwa saudaramu laki-laki dan permpuan adalah putera ayah dan ibumu yang juga cinta kepada engkau, menolong ayah dan ibumu dalam mendidikmu, mereka gembira bilamana engkau gembira dan membelamu bilamana perlu. Pamanmu, bibimu dan anak-anaknya mereka sayang kepadamu dan ingin agar engkau selamat dan berbahagia, karena mereka mencintai ayah dan ibumu dan menolong keduanya.<br />
c) Akhlak bermasyarakat terdiri dari Yang dilarang yang diperintahkan dan Kaedah-kaedah adab.<br />
Tetanggamu ikut bersyukur jika orang tuamu bergembira dan ikut susah jika orang tuamu susah, mereka menolong, dan bersam-sama mencari kemanfaatan dan menolak kemudhorotan, orang tuamu cinta dan hormat pada mereka maka wajib atasmu mengikuti ayah dan ibumu, yaitu cinta dan hormat pada tetangga.<br />
Pendidikan kesusilaan/akhlak tidak dapat terlepas dari pendidikan sosial kemasyarakatan, kesusilaan/moral timbul didalam masyarakat. Kesusilaan/moral selalu tumbuh dan berkembang sesuai dengan kemajuan dan perkembangan masyarakat. Sejak dahulu manusia tidak dapat hidup sendiri–sendiri dan terpisah satu sama lain, tetapi berkelompok-kelompok, bantu-membantu, saling membutuhkan dan saling mepengaruhi, ini merupakan apa yang disebut masyarakat. Kehidupan dan perkembangan masyarakat dapat lancar dan tertib jika tiap-tiap individu sebagai anggota masyarakat bertindak menuruti aturan-aturan yang sesuai dengan norma-norma kesusilaan yang berlaku.<br />
d) Akhlak bernegara terdiri dari Hubungan antara pimpinan dan rakyat dan hubungan luar negeri.<br />
Mereka yang sebangsa denganmu adalah warga masyarakat yang berbahasa yang sama denganmu, tidak segan berkorban untuk kemuliaan tanah airmu, engkau hidup bersama mereka dengan nasib dab penanggungan yang sama. Dan ketahuilah bahwa engkau adalah salah seorang dari mereka dan engkau timbul tenggelam bersama mereka.<br />
e) Akhlak beragama yaitu kewajiban terhadap Allah SWT.<br />
Akhlak ini merupakan akhlak atau kewajiban manusia terhadap tuhannya, karena itulah ruang lingkup akhlak sangat luas mencakup seluruh aspek kehidupan, baik secara vertikal dengan Tuhan, maupun secara horizontal dengan sesama makhluk Tuhan.<br />
Berangkat dari sistematika di atas, sedikit modifikasi, maka penulis membagi pembahasan Akhlak menjadi :<br />
a) Akhlak terhadap Allah SWT.<br />
b) Akhlak terhadap Rasulullah SAW.<br />
c) Akhlak pribadi<br />
d) Akhlak dalam keluarga<br />
e) Akhlak bermasyarakat dan<br />
f) Akhlak bernegara<br />
Dalam konsep akhlak segala sesuatu dinilai baik atau buruk, terpuji atau tercela, semata-mata karena syara (Al Qu’an dan Sunah) yang menilainya demikian. Namun akhlak dalam ajaran agama tidak dapat disamakan dengan etika, jika etika dibatasi pada sopan santun antar sesama manusia, serta hanya berkaitan dengan tingkah laku lahiriah.<br />
Demikian sahabat <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/">Situs Dunia Islam</a> yang dirohamati Allah, semoga postingan ini dapat menambah pemahaman kita tentang <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/2010/08/pengertiandevinisi-dan-makna-khazanah.html">khazanah dunia Islam</a>. Salam ukhuwah selalu..</span>Ahmad Efendihttp://www.blogger.com/profile/15952235211662945925noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4994059875120288693.post-87524835660346767852010-08-20T13:59:00.004+07:002010-09-27T01:33:21.588+07:00Pengertian/Devinisi dan Makna Khazanah Dunia IslamSahabat <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/">Situs Dunia Islam</a> yang di rahmati Allah. Dalam postingan di <a href="http://situsduniaislam.blogspot.com/">situs ini</a>, hampir semuanya terdapat kata-kata <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/2010/08/pengertiandevinisi-dan-makna-khazanah.html">khazanah dunia islam</a>, sudah pada tahu kan arti dari kata-kata tersebut...? pastinya sudah dong... Hehehe... namun bagi yang belum tahu, baca dan pahami saja postingan di bawah ini...<span class="fullpost"><br />
<br />
Pengertian Secara Lughoh/Etimologi :<br />
<br />
kha•za•nah n 1 barang milik; harta benda; kekayaan; 2 kumpulan barang; perbendaharaan: lumba-lumba yg ditemukan di Selat Karimata melengkapi -- jenis lumba-lumba di Ancol; 3 tempat menyimpan harta benda (kitab-kitab, barang berharga, dsb);<br />
-- fonem Ling jumlah fonem yg dimiliki oleh suatu bahasa<br />
<br />
1du•nia n 1 bumi dng segala sesuatu yg terdapat di atasnya; planet tempat kita hidup: di seluruh -- ini terdapat kira-kira 4.000 bahasa; 2 alam kehidupan: kita mengharapkan -- baru yg adil dan makmur; 3 semua manusia yg ada di muka bumi: hampir seluruh -- menghargai cita-cita Mahatma Gandhi; 4 lingkungan atau lapangan kehidupan: ia sudah lama berkecimpung dl -- pendidikan; 5 (segala) yg bersifat kebendaan; yg tidak kekal: baginya tiada arti harta -- ini; 6 peringkat antarbangsa (seluruh jagat atau segenap manusia): kejuaraan -- bulu tangkis yg pertama diselenggarakan di Malmoe, Swedia;<br />
-- akhirat alam fana dan alam baka; -- anak-anak alam kehidupan anak-anak; -- barat benua Eropa dan Amerika; -- bebas 1 negara-negara demokrasi; negara-negara nonkomunis; 2 ki tengah-tengah masyarakat; masyarakat luas: setelah lima tahun ia menjalani hukuman, kini ia kembali ke -- bebas; -- fana alam tempat tinggal manusia yg masih hidup, yg tidak kekal (dapat rusak, mati, dsb); -- hewan alam kehidupan hewan; -- hitam lingkungan kehidupan yg bertentangan dng norma hukum yg berlaku; kehidupan tt orang-orang yg melakukan kejahatan dan pelacuran: penjahat yg tertangkap itu termasuk tokoh yg disegani dl -- hitam; -- internasional lingkungan antarbangsa; -- ketiga 1 negara-negara berkembang; 2 bangsa-bangsa nonblok (tidak termasuk blok Barat atau blok Timur); -- luar masyarakat di luar lingkungan; -- merdeka negara-negara yg merdeka, yg tidak berpihak pd salah satu blok; negara-negara nonblok; -- ramai alam kehidupan sekarang (bukan alam setelah mati); -- timur benua Asia dan Afrika; -- tumbuh-tumbuhan alam kehidupan tumbuh-tumbuhan; -- wadak dunia fana;<br />
men•du•nia a terkenal (meluas) ke seluruh dunia; menjadi milik dunia: tokoh ini sudah ~ di mata kanak-kanak<br />
ke•du•ni•a•an 1 n segala sesuatu yg bersifat dunia (tidak kekal dsb); 2 a mengenai dunia; 3 n kesenangan hidup;<br />
se•du•nia n 1 seluruh dunia; sejagat: kongres wanita ~;<br />
2 internasional<br />
•<br />
<br />
Is•lam n agama yg diajarkan oleh Nabi Muhammad saw. berpedoman pd kitab suci Alquran yg diturunkan ke dunia melalui wahyu Allah Swt.;<br />
meng•is•lam•kan v 1 menjadikan beragama Islam: para wali telah ~ penduduk negeri itu; 2 mengkhitankan: ia hendak ~ anaknya pd akhir bulan ini;<br />
ke•is•lam•an n segala sesuatu yg bertalian dng agama Islam;<br />
peng•is•lam•an n proses, cara, perbuatan menyebarkan agama Islam (kpd orang yg belum menganut agama Islam)<br />
<br />
Pengertian Secara Istilah/Terminologi :<br />
<br />
Secara gampangnya, <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/2010/08/pengertiandevinisi-dan-makna-khazanah.html">khazanah dunia Islam</a> bisa kita artikan sebagai kumpulan perbendaharaan kajian/pembahasaan yang berkaitan dengan dunia Islam<br />
<br />
Demikian sahabat <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/">Situs Dunia Islam</a> yang dirohamati Allah, semoga postingan ini dapat menambah pemahaman kita tentang <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/2010/08/pengertiandevinisi-dan-makna-khazanah.html">khazanah dunia Islam</a>. Salam ukhuwah selalu..<br />
<br />
Sumber Rujukan: <a href="http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php">KBBI ONLINE</a><br />
</span>Ahmad Efendihttp://www.blogger.com/profile/15952235211662945925noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4994059875120288693.post-5676501336274404892010-08-20T13:41:00.009+07:002010-09-27T01:34:14.997+07:00Ciri Akhlakul IslamiyahOleh : Akhiy Khoirur Rozi, Glagah-Lamongan<br />
Sahabat <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/">Situs Dunia Islam</a> yang di rahmati Allah.<br />
Ciri khas akhlak Islam ialah kelengkapan dan luas bidangnya yang meliputi semua aspek perbuatan manusia sama ada mengenai dirinya, orang lain atau yang berkaitan dengan perseorangan atau kemasyarakatan dan kenegaraan. Tidak ada suatu pun perbuatan manusia yang terkeluar dan tidak diatur oleh peraturan akhlak Islam.<br />
Kesyumulan akhlak Islam ialah ia tidak berpisah dengan semua bidang-bidang kehidupan manusia. Ia menetapkan satu neraca terhadap seluruh tindak tanduk manusia. Akhlak Islam tidak mengakui sebarang pemecahan di dalam menetapkan penilaian ini.<span class="fullpost"><br />
Asas keimanan kepada Allah adalah sendi-sendi aqidah Islam, manakala asa akhlak yang terbina di sekitar usaha dan amal untuk memenuhi segala tuntutan yang terkandung dalam sendi-sendi tersebut. Jelas di sini bahawa binaan akhlak yang mulia sebenarnya hanya dapat tegak di atas aqidah yang sahih dan syumul. Sedangkan sesuatu perbuatan yang pada zahirnya dianggap sebagai akhlak yang mulia tidak dapat teguh dan kekal sekiranya tidak ditegakkan di atas asas aqidah.<br />
Besarnya kedudukan akhlak Islam hinggakan hadith-hadith Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam merumuskan kedudukan akhlak sebagai:<br />
Sesunguhnya aku dibangkitkan untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.<br />
Wahai Rasulullah sallallahu alaihi wasallam apakah Din itu? Baginda menjawab: Akhlak yang baik.<br />
Sesungguhnya orang yang paling baik akhlaknya ialah yang paling baik Dinnya.<br />
<br />
Antara ciri-ciri akhlak Islamiyyah ialah:<br />
Bersifat mutlak dan menyeluruh: Akhlak Islamiyyah bersifat mutlak, tidak boleh dipinda atau diubahsuai, dikenakan kepada seluruh individu tanpa mengira keturunan, warna kulit, pangkat, tempat, dan masa.<br />
Melengkapkan dan menyempurnakan tuntutan: Ditinjau dari sudut kejadian manusia yang dibekalkan dengan pelbagai naluri, akhlak Islamiyyah adalah merangkumi semua aspek kemanusiaan rohaniyyah, jasmaniyyah dan aqliyyah, sesuai dengan semua tuntutan naluri dalam usaha mengawal sifat-sifat yang tercela (sifat-sifat mazmumah) untuk kesempurnaan insan, bukan untuk mengawal kebebasan peribadi seseorang.<br />
Bersifat sederhana dan seimbang: tuntutan akhlak dalam Islam adalah sederhana, tidak membebankan sehingga menjadi pasif dan tidak pula membiarkan sehingga menimbulkan bahaya dan kerosakan.<br />
Mencakupi suruhan dan larangan: Bagi kebaikan manusia, perlaksanakan akhlak Islamiyyah meliputi suruhan dan larangan dengan tidak boleh mengutamakan atau mengabaikan mana-mana aspek tersebut.<br />
Bersih dalam perlaksanaan: Untuk mencapai kebaikan, akhlak Islmaiyyah memerintah supaya cara dan metod perlaksanaan sesuatu perbuatan dan tindakan itu hendaklah dengan cara yang baik dan saluran yang benar yang telah ditetapkan oleh akhlak Islamiyyah. Artinya untuk mencapai suatu matlamat, cara perlaksanaannya mestilah bersih menurut tata cara Islam. Islam tidak menerima falsafah: Matlamat tidak menghalalkan cara.<br />
Keseimbangan: Akhlak dalam Islam membawa kesinambungan bagi tuntutan realiti hidup antara rohaniyyah dan jasmaniyyah serta aqliyyah, dan antara kehidupan dunia dan akhirat sesuai dengan tabii manusia itu sendiri.<br />
Demikian sahabat <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/">Situs Dunia Islam</a> yang dirohamati Allah, semoga postingan ini dapat menambah pemahaman kita tentang <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/2010/08/pengertiandevinisi-dan-makna-khazanah.html">khazanah dunia Islam</a>. Salam ukhuwah selalu..</span>Ahmad Efendihttp://www.blogger.com/profile/15952235211662945925noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4994059875120288693.post-51112454955641571342010-08-20T13:02:00.004+07:002010-09-27T01:35:09.250+07:00Pengertian AkhlakOleh : Akhiy Khoirur Rozi, Glagah-Lamongan<br />
<br />
Sahabat <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/">Situs Dunia Islam</a> yang di rohmati Allah.<br />
Perkataan akhlak berasal dari perkataan (al-akhlaaku) yaitu kata jama' dari perkataan (al-khuluqu) bererti tabiat, kelakuan, perangai, tingkahlaku, matuah, adat kebiasaan, malah ia juga berarti agama itu sendiri.<br />
Akhlak adalah lafadz yang berasal dari bahasa Arab merupakan bentuk jamak dari kata khuluq yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat. Berasal dari kata khalaq yang berarti menciptakan, yang seakar dengan kata khaliq yang berarti pencipta, makhluq artinya yang diciptakan, dan khalq artinya ciptaan.<span class="fullpost"><br />
Dari pengertian tersebut, memberi informasi bahwa Akhlak, selain merupakan tata aturan atau norma-norma perilaku tentang hubungan antara sesama manusia, juga merupakan norma yang mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan yang maha pencipta, bahkan hubungan dengan alam sekitarnya.<br />
<br />
<br />
<br />
Adapaun Akhlak menurut beberapa ulama antara lain, menurut :<br />
Imam Al-Ghazali<br />
عبار في خلق عن هية فى النفس راسخة عنها تصدر الا فعال بسهو لة ويسر من غير حاجة الى فكر .<br />
Terjemahannya :<br />
“Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.<br />
Menurut Al Ghazali, kata akhlak sering diidentikkan dengan kata kholqun (bentuk lahiriyah) dan Khuluqun (bentuk batiniyah), jika dikaitkan dengan seseorang yang bagus berupa kholqun dan khulqunnya, maka artinya adalah bagus dari bentuk lahiriah dan rohaniyah. Dari dua istilah tersebut dapat kita pahami, bahwa manusia terdiri dari dua susunan jasmaniyah dan batiniyah. Untuk jasmaniyah manusia sering menggunakan istilah kholqun, sedangkan untuk rohaniyah manusia menggunakan istilah khuluqun. Kedua komponen ini memilih gerakan dan bentuk sendiri-sendiri, ada kalanya bentuk jelek (Qobi’ah) dan adakalanya bentuk baik (jamilah). Akhlak yang baik disebut adab. Kata adab juga digunakan dalam arti etiket, yaitu tata cara sopan santun dalam masyarakat guna memelihara hubungan baik antar mereka.<br />
Akhlak disebut juga ilmu tingkah laku / perangai (Imal-Suluh) atau Tahzib al-akhlak (Filsafat akhlak), atau Al-hikmat al-Amaliyyat, atau al-hikmat al- khuluqiyyat. Yang dimaksudkan dengan ilmu tersebut adalah pengetahuan tentang kehinaan-kehinaan jiwa untuk mensucikannya. Dalam bahasa Indonesia akhlak dapat diartikan dengan moral, etika, watak, budi pekerti, tingkah laku, perangai, dan kesusilaan.<br />
Ibrahim Anis<br />
الخلق حال النفس راسخة تصدر عنها الا عمال من خير او شرمن غير حاجة الى فكر ورف ية.<br />
Terjemahannya :<br />
“Akhlak adalah keadaan jiwa yang mendorong untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa dipikir dan dipertimbangkan lebih dahulu”.<br />
Ibn Miskawaih<br />
ahli falsafah Islam yang terkenal mentakrifkan akhlak itu sebagai keadaan jiwa yang mendorong ke arah melahirkan perbuatan tanpa pemikiran dan penelitian.<br />
Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa Akhlak adalah merupakan sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang yang dapat menimbulkan gerakan, perbuatan, tingkah laku secara spontan, gampang atau mudah pada saat dibuthkan tanpa memerlukan pemikiran atau perimbangan terlebih dahulu dan tidak memerlukan dorongan dari luar.<br />
Jadi dapat disimpulkan bahwa Akhlak adalah gambaran atau bayangan dari jiwa seseorang, mereka berbuat, bertindak, atau bertingkah laku berdasarkan apa yang tertanam dalam jiwanya dan telah menjadi kebiasaan setiap hari tanpa ada pengaruh atau dorongan dari pihak lain, mereka melakukan secara spontan tanpa pertimbangan pikiran sebelumnya.<br />
Demikian sahabat <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/">Situs Dunia Islam</a> yang dirohamati Allah, semoga postingan ini dapat menambah pemahaman kita tentang <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/2010/08/pengertiandevinisi-dan-makna-khazanah.html">khazanah dunia Islam</a>. Salam ukhuwah selalu..</span>Ahmad Efendihttp://www.blogger.com/profile/15952235211662945925noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4994059875120288693.post-39607762569041508212010-08-18T05:36:00.003+07:002010-09-27T01:38:10.164+07:00Cara sehat untuk mengisi kemerdekaanSahabat <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/">Situs Dunia Islam</a> yang di rohmati Allah.<br />
Baru kemarin Bangsa Indonesia merayakan kemerdekaannya yang ke 65 setalah sekian ratus tahun sebelumnya Bangsa Indonesia hidup dalam <span style="font-style: italic;">kangkangan</span> penjajah. Hal terpenting yang perlu kita ingat adalah bagaimana cara kita mensyukuri kemerdekaan ini? apa yang sobat lakukan? kalau saya sih kemarin tidur dari pagi sampai sore, hehehehe... jadi malu nih. Yah mo gimana lagi coba, kemarin saya memang udah gak kuat ngapa-ngapain, badan panas dingin, dunia terasa berputar terus dengan cepat... kepinginnya mutah terus... makanya saya tidur seharian.. eh kok jadi curhat sih?<span class="fullpost"><br />
Ada banyak hal yang dapat kita lakukan untuk mensyukuri nikmat kemerdekaan ini : diantaranya dengan melakukan hal-hal yang positif bagi kehidupan bangsa dan masyarakat di sekitar kita.<br />
Firman Allah yang artinya :<br />
<span style="font-style: italic;">"Jika kalian mensyukuri nikmat-Ku, maka akan Aku tambah nikmat-Ku pada kalian, dan jika kalian tidak bersyukur, maka sesungguhnya siksa-Ku amatlah pedih"<span style="font-style: italic;"><span style="font-style: italic;"><span style="font-style: italic;"><span style="font-style: italic;"></span></span><br />
</span></span></span><span class="fullpost">Kegiatan-kegiatan yang bernilai positif itu diantaranya:<br />
</span><ol><li>Memperteguh keimanan dan ibadah kita kepada Sang Kholiq<br />
</li>
<li>Memberikan sumbangsih baik berupa pikiran, maupun tenaga yang terbaik untuk bangsa ini. Berpikirlah bagaimana caranya menghidup-hidupkan negara, bukan bagaimana caranya mencari kehidupan dari negara</li>
<li>Membudidayakan budaya saling menolong, saling membantu dan saling menghargai pada sesama warga negara. Yang mempunyai harta yang agak bercukupan hendaknya membantu yang sedang kekurangan, bisa menyisihkan sedikit dananya untuk pembangunan fasilitas umum, semisal jalan, tempat ibadah, madrasah/sekolah, dll. Di samping bermanfaat bagi orang banyak hal ini tentunya merupakan Shodaqoh jariah kita (tentunya jika kita melakukannya dengan ikhlas Lillahi Ta'ala) Shodaqoh jariah adalah shodaqoh yang nilai pahalanya tidak akan putus bahkan setelah kita matipun akan selalu mendapat limpahan pahala selama fasilitas hasil dari dana kita tersebut masih digunakan/dimanfaatkan dengan baik.</li>
<li>Bagi para pejabat negara, hendaklah selalu bekerja dengan jujur untuk kepentingan bersama, bukan golongan apalagi perorangan. Penganmbilan keputusan hendaknya bisa memihak kepentingan umum dan negara, bukan kepentingan golongan ataupun pribadi. Semua itu demi kelangsungan Indonesia yang sejahtera juga demi kehidupan anak-cucu kita kelak.</li>
<li>Melakukan acara seremoni juga penting, itu untuk semakin menanamkan benih cinta kita pada Tanah Air Tercinta Indonesia, namun tidak cukup hanya dengan acara seremoni saja, tentunya juga harus dibarengi minimal dengan 3 point di atas. Ingat para pejuang dahulu harus rela mengorbankan jiwa, raga, serta keluarga untuk merebut kemerdekaan. Masak kita cuma hanya rela berpanas-panasan ria selama 5 jam saja untuk mengisi kemerdekaan ini... hehehhehe... <span style="font-style: italic;">(tu masih mending sih... karena saya kemarin kerjanya cuma tidur mulu)</span>.</li>
</ol>Intinya untuk negara kita tercinta Indonesia kita harus meluangkan <span style="font-style: italic;">bondo, bahu, pikir lan lek perlu sak nyawane pisan </span>(harta, tenaga, pikiran dan jika perlu nyawa sekalian). Demi mensyukuri nikmat ini, demi nikmat kemerdekaan ini, juga demi anak cucu kita besok. Mari bersama, eratkan genggaman kita, bersama kita bangun Indonesia, siapapun pemimpinnya... aihh... kaya caleg lagi orator saja.. hehehehe...<br />
Demikian sahabat <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/">Situs Dunia Islam</a> yang dirohamati Allah, semoga postingan ini dapat menambah pemahaman kita tentang <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/2010/08/pengertiandevinisi-dan-makna-khazanah.html">khazanah dunia Islam</a>. Salam ukhuwah selalu..</span>Ahmad Efendihttp://www.blogger.com/profile/15952235211662945925noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4994059875120288693.post-43190942971430494572010-08-16T06:12:00.001+07:002010-09-27T01:41:13.787+07:00Bagaimanakah Nasib Puasa Kita ? Apakah Puasa Kita Sudah Benar?يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمْ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ<br />
<br />
<i>"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (al-Baqarah (2): 183).</i><br />
<br />
Bahwa bulan Ramadhan merupakan bulan yang agung dan mulia, dan memiliki banyak keutamaan dan keistimewaan, mengandung di dalamnya kebaikan dari Allah SWT, pahala dan ganjaran yang berlipat bagi mereka yang ingin mencarinya. Dalam atsar disebutkan:<span class="fullpost"><br />
<br />
أَيُّهَا النَّاسُ، قَدْ أَظَلَّكُمْ شَهْرٌ عَظِيْمٌ، شَهْرٌ مُبَارَكٌ، شَهْرٌ فِيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، جَعَلَ اللهُ صِيَامَهُ فَرِيْضَةٌ، وَقِيَامُ لَيْلِهِ تَطَوُّعًا، مَنْ تَقَرَّبَ فِيْهِ بِخَصْلَةٍ مِنَ الْخَيْرِ، كَانَ كَمَنْ أَدَّى فَرِيْضَةً فِيْمَا سِوَاهُ، وَمَنْ أَدَّى فِيْهِ فَرِيْضَةً كَانَ كَمَنْ أَدَّى سَبْعِيْنَ فَرِيْضَةً فِيْمَا سِوَاهُ، وَهُوَ شَهْرُ الصَّبْرِ، وَالصَّبْرُ ثَوَابُهُ الْجَنَّةَ، وَشَهْرُ الْمُوَاسَاةِ، وَشَهْرٌ يُزْدَادُ فِيْهِ رِزْقُ الْمُؤْمِنِ، مَنْ فَطَّرَ فِيْهِ صَائِمًا كَانَ مَغْفِرَةً لِذُنُوْبِهِ وَعِتْقُ رَقَبَتِهِ مِنَ النَّارِ، وَكَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْتَقِصَ مِنْ أَجْرِهِ شَيْءٌ”، قَالُوا: لَيْسَ كُلُّنَا نَجِدُ مَا يُفْطِرُ الصَّائِمَ؟ فَقِيْلَ: يُعْطِي اللهُ هَذَا الثَّوَابَ مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا عَلىَ تَمْرَةٍ، أَوْ شُرْبَةَ مَاءٍ، أَوْ مَذَقَةَ لَبَنٍ، وَهُوَ شَهْرٌ أَوَّلُهُ رَحْمَةٌ، وَأَوْسَطُهُ مَغْفِرَةٌ، وَآخِرُهُ عِتْقٌ مِنَ النَّارِ<br />
<br />
<i>Dari Salman Al-Farisi ra. berkata: “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam berkhutbah pada hari terakhir bulan Sya’ban: Wahai manusia telah datang kepada kalian bulan yang agung, bulan penuh berkah, didalamnya ada malam yang lebih baik dari seribu bulan. Allah menjadikan puasanya wajib, dan qiyamul lailnya sunnah. Siapa yang mendekatkan diri dengan kebaikan, maka seperti mendekatkan diri dengan kewajiban di bulan yang lain. Siapa yang melaksanakan kewajiban, maka seperti melaksanakan 70 kewajiban di bulan lain. Ramadhan adalah bulan kesabaran, dan kesabaran balasannya adalah surga. Bulan solidaritas, dan bulan ditambahkan rizki orang beriman. Siapa yang memberi makan orang yang berpuasa, maka diampuni dosanya dan dibebaskan dari api neraka dan mendapatkan pahala seperti orang orang yang berpuasa tersebut tanpa dikurangi pahalanya sedikitpun ». kami berkata : »Wahai Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam Tidak semua kita dapat memberi makan orang yang berpuasa ? ». Rasul shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:” Allah memberi pahala kepada orang yang memberi buka puasa walaupun dengan satu biji kurma atau seteguk air atau susu. Ramadhan adalah bulan dimana awalnya rahmat, tengahnya maghfirah dan akhirnya pembebasan dari api neraka (HR Al-‘Uqaili, Ibnu Huzaimah, al-Baihaqi, al-Khatib dan al-Asbahani)</i><br />
<i><span class="fullpost"> </span></i><span class="fullpost"> </span><br />
<span class="fullpost">Sudahkah kita berpuasa dengan benar di bulan Romadhan ini?</span><br />
<span class="fullpost"> Hadis Nabi:</span><br />
<span class="fullpost">كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ إِلَّا الْجُوْعِ وَالْعَطَسِ</span><br />
<span class="fullpost"><i>Banyak orang yang berpuasa, tetapi tidak mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan haus</i></span><br />
<br />
Mari kita bertafakkur dalam hidup kita yang hanya sekali ini, sudah benarkah puasa kita? ibadah kita? mari kita melakukannya dengan semaksimal mungkin, sebaik mungkin baik secara dhohir maupun bathin. secara fisik kita puasa, maka secara bathinpun kita juga harus puasa dan selalu puasa. Puasa secara Bathin maksudnya kita selalu menahan diri dari syak wasangka negatif yang menjadi penyakit hati, diantaranya : iri (jelek), dengki, hasud, fitnah, menggunjing, su'udzon, dan penyakit hati lainnya. Jauhkan seluruh penyakit hati itu dari kehidupan kita, juga kehidupan orang-orang terdekat serta masyarakat di sekeling kita.</span><br />
<span class="fullpost"><i> </i>Yang berhak menerima ataupun menolak ibadah kita hanyalah Allah, namun sebagai makhluk-Nya kita harus merasa berkewajiban untuk melaksanakan ibadah dengan sebaik mungkin sesuai dengan hukum syari'at Islam, setelah itu serahkan urusan selanjutnya (diterima/ditolak) hanya kepada Allah yang Maha Pengabul Do'a dan Penerima Amal hamba-Nya... Semoga Allah menerima seluruh amal ibadah kita dan memaafkan seluruh kesalahan kita. Amiin.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Demikian sahabat <a href="http://www.situs-dunia-islam.blogspot.com/">Situs Dunia Islam</a> yang dirohamati Allah, semoga postingan ini dapat menambah pemahaman kita tentang <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/2010/08/pengertiandevinisi-dan-makna-khazanah.html">khazanah dunia Islam</a>. Salam ukhuwah selalu..</span>Ahmad Efendihttp://www.blogger.com/profile/15952235211662945925noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4994059875120288693.post-78137599407610174942010-08-14T05:19:00.008+07:002010-09-27T01:45:15.516+07:00Pengertian Islam dan tingkatannyaPara sahabat <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/">Situs Dunia Islam</a> Seberapa sering dalam sehari kita mendengar kata-kata Islam? yups, pastinya sering dong... hehehe... kecuali pas waktu kita sedang tidur, nah waktu tidur kita tidak bisa mendengengar apa-apa, namun bisa mimpi apa saja. hehehe...<br />
Pernahkah kita merenung tentang makna Islam yang selama ini kata-kata tersebut selalu melekat dalam jiwa dan nurani kita? bahkan kata Islam itu tercetak jelas di setiap KTP, SIM dan kartu identitas kita. Nah supaya tidak berbelit-belit, mari kita bara dan renungi pemaparan yang ditulis oleh Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas<br />
di bawah ini.. Check n go...<span class="fullpost"><br />
<br />
[A]. Pengertian Islam<br />
Islam secara etimologi (bahasa) berarti tunduk, patuh, atau berserah diri. Adapun menurut syari’at (terminologi), apabila dimutlakkan berada pada dua pengertian:<br />
<br />
Pertama.<br />
Apabila disebutkan sendiri tanpa diiringi dengan kata iman, maka pengertian Islam mencakup seluruh agama, baik ushul (pokok) maupun furu’ (cabang), juga seluruh masalah ‘aqidah, ibadah, keyakinan, perkataan dan perbuatan. Jadi pengertian ini menunjukkan bahwa Islam adalah mengakui dengan lisan, meyakini dengan hati dan berserah diri kepada Allah Azza wa Jalla atas semua yang telah di-tentukan dan ditakdirkan, sebagaimana firman Allah Subhana wa Ta’ala tentang Nabi Ibrahim ‘Alaihis salam[1]<br />
<br />
"(Ingatlah) ketika Rabb-nya berfirman kepadanya (Ibrahim), ‘Berserahdirilah!’ Dia menjawab: ‘Aku berserah diri kepada Rabb seluruh alam.’” [Al-Baqarah: 131]<br />
<br />
Allah Azza wa Jalla juga berfirman<br />
<br />
“Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya.” [Ali ‘Imran: 19]<br />
<br />
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman:<br />
<br />
"Dan barangsiapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang yang rugi.” [QS. Ali ‘Imran: 85]<br />
<br />
Menurut Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab rahimahullah, definisi Islam adalah:<br />
<br />
"Islam adalah berserah diri kepada Allah dengan men-tauhidkan-Nya, tunduk dan patuh kepada-Nya dengan ketaatan, dan berlepas diri dari perbuatan syirik dan para pelakunya"<br />
<br />
Kedua<br />
Apabila kata Islam disebutkan bersamaan dengan kata iman, maka yang dimaksud Islam adalah perkataan dan amal-amal lahiriyah yang dengannya terjaga diri dan harta-nya[2], baik dia meyakini Islam atau tidak. Sedangkan kata iman berkaitan dengan amal hati.[3]<br />
<br />
Sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla:<br />
<br />
“Orang-orang Arab Badui berkata, ‘Kami telah beriman.’ Katakanlah (kepada mereka), ‘Kamu belum beriman, tetapi katakanlah, ‘Kami telah tunduk (Islam),’ karena iman belum masuk ke dalam hatimu. Dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikit pun (pahala) amalmu. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.’” [Al-Hujuraat : 14]<br />
<br />
[B]. Tingkatan Islam<br />
Tidak diragukan lagi bahwa prinsip agama Islam yang wajib diketahui dan diamalkan oleh setiap muslim ada tiga, yaitu; (1) mengenal Allah Azza wa Jalla, (2) mengenal agama Islam beserta dalil-dalilnya [4], dan (3) mengenal Nabi-Nya, Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mengenal agama Islam adalah landasan yang kedua dari prinsip agama ini dan padanya terdapat tiga tingkatan, yaitu Islam, Iman dan Ihsan. Setiap ting-katan mempunyai rukun sebagai berikut:<br />
<br />
Tingkatan Pertama : Islam<br />
Islam memiliki lima rukun, yaitu:<br />
[1]. Bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah, dan bersaksi bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah utusan Allah.<br />
[2]. Menegakkan shalat.<br />
[3]. Membayar zakat.<br />
[4]. Puasa di bulan Ramadhan.<br />
[5]. Menunaikan haji ke Baitullah bagi yang mampu menuju ke sana.<br />
Kelima rukun Islam ini berdasarkan sabda Nabi Mu-hammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.<br />
<br />
"Islam itu adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, membayar zakat, berpuasa di bulan Ramadhan dan menunaikan haji ke Baitullah jika engkau mampu menuju ke sana.”[5]<br />
<br />
Juga sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam<br />
<br />
"Islam dibangun atas lima hal: bersaksi bahwa tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, membayar zakat, berpuasa di bulan Ramadhan dan menunaikan haji ke Baitullah.”[6]<br />
<br />
Tingkatan Kedua : Iman<br />
Definisi iman menurut Ahlus Sunnah mencakup per-kataan dan perbuatan, yaitu meyakini dengan hati, meng-ikrarkan dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota badan, dapat bertambah dengan ketaatan dan dapat ber-kurang dengan sebab perbuatan dosa dan maksiyat.<br />
Iman memiliki beberapa tingkatan, sebagaimana ter-dapat dalam sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam<br />
<br />
"Iman memiliki lebih dari tujuh puluh cabang atau lebih dari enam puluh cabang, cabang yang paling tinggi adalah ucapan laa ilaaha illallaah, dan yang paling rendah adalah menyingkirkan duri (rintangan) dari jalan, dan malu adalah salah satu cabang iman.”[7]<br />
<br />
Rukun Iman ada enam, yaitu:<br />
[1]. Iman kepada Allah.<br />
[2]. Iman kepada Malaikat-Malaikat-Nya.<br />
[3]. Iman kepada Kitab-Kitab-Nya.<br />
[4]. Iman kepada Rasul-Rasul-Nya.<br />
[5]. Iman kepada hari Akhir.<br />
[6]. Iman kepada takdir yang baik dan buruk.<br />
<br />
Keenam rukun iman ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari ‘Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu ‘anhu dalam jawaban Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam atas perrtanyaan Malaikat Jibril ‘Alaihis sallam tentang iman, yaitu:<br />
<br />
"Engkau beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, hari Akhir, dan engkau beriman kepada takdir yang baik dan buruk.”[8]<br />
<br />
Tingkatan Ketiga: Ihsan<br />
Ihsan memiliki satu rukun yaitu engkau beribadah kepada Allah Azza wa Jalla seakan-akan engkau melihat-Nya, jika engkau tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia me-lihatmu. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari ‘Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu ‘anhu dalam kisah jawaban Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Jibril ‘Alaihis salam ketika ia bertanya tentang ihsan, maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:<br />
<br />
"Engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, maka bila engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Allah melihatmu.” [9]<br />
<br />
Tidak ragu lagi, bahwa makna ihsan secara bahasa adalah memperbaiki amal dan menekuninya, serta meng-ikhlaskannya. Sedangkan menurut syari’at, pengertian ihsan sebagaimana penjelasan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam:<br />
<br />
"Engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, maka jika engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Allah melihatmu"<br />
<br />
Maksudnya, bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan ihsan dengan memperbaiki lahir dan batin, serta menghadirkan kedekatan Allah Azza wa Jalla, yaitu bahwasanya seakan-akan Allah berada di hadapannya dan ia melihat-Nya, dan hal itu akan mengandung konsekuensi rasa takut, cemas, juga peng-agungan kepada Allah Azza wa Jalla, serta mengikhlaskan ibadah kepada Allah Azza wa Jalla dengan memperbaikinya dan mencurahkan segenap kemampuan untuk melengkapi dan menyempurnakannya.[10]<br />
<br />
[Disalin dari buku Prinsip Dasar Islam Menutut Al-Qur’an dan As-Sunnah yang Shahih, Penulis Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Psutaka At-Taqwa Po Box 264 Bogor 16001, Cetakan ke 2]<br />
_________<br />
Foote Note<br />
[1]. Lihat Mufradat Alfaazhil Qur-aan (hal. 423) karya al-‘Allamah ar-Raghib al-Ashfahaani dan Ma’aarijul Qabul (II/20-21) karya Syaikh Hafizh bin Ahmad al-Hakami, cet. I, Darul Kutub al-‘Ilmiyyah.<br />
[2]. Terjaga dirinya maksudnya tidak boleh diperangi (dibunuh) dan terjaga hartanya, maksudnya tidak boleh diambil atau dirampas. Sebagaimana terdapat dalam hadits Arba’iin yang kedelapan.<br />
[3]. Lihat Mufradaat Alfaazhil Qur-aan (hal. 423, karya al-‘Allamah ar-Raghib al-Ashfahani, Ma’aarijul Qabuul (II/21) karya Syaikh Hafizh bin Ahmad al-Hakami, cet. I/Darul Kutub al-‘Ilmiyyah, dan Jaami’ul ‘Uluum wal Hikam oleh al-Hafizh Ibnu Rajab.<br />
[4]. Artinya memahami Islam sebagai agama dengan dalil-dalilnya yang bersumber dari Al-Qur-an dan As-Sunnah yang shahih menurut pemahaman para Shahabat Radhiyallahu ‘anhum<br />
[5]. HR. Muslim (no. 8), Ahmad (I/27), Abu Dawud (no. 4695), at-Tirmidzi (no. 2610), an-Nasa-i (VIII/97-98) dan Ibnu Majah (no. 63), dari Shahabat ‘Umar bin al-Khaththab.<br />
[6]. Muttafaqun ‘alaih: HR. Al-Bukhari dalam Kitaabul Iiman bab Du’aa-ukum Imaanukum (no. 8) dan Muslim dalam Kitaabul Iiman bab Arkaanul Islaam (no. 16).<br />
[7]. HR. Al-Bukhari (no. 9) dan Muslim (no. 35). Lafazh ini milik Muslim dari Shahabat Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu<br />
[8]. HR. Muslim (no. 8), dari Shahabat ‘Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu ‘anhu<br />
[9]. HR. Muslim (no. 8), dari Shahabat ‘Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu ‘anhu<br />
[10]. Lihat Jaami’ul ‘Uluum wal Hikam (I/126) oleh al-Hafizh Ibnu Rajab, Ma’aarijul Qabul (II/338) oleh Syaikh Hafizh al-Hakami, dan al-Ushuul ats-Tsalaatsah (hal. 66-67) oleh Imam Muhammad bin ‘Abdil Wahhab rahimahullah dengan hasyiyah ‘Abdurrahman bin Muhammad bin Qasim.<br />
<br />
Demikian sahabat <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/">situs dunia Islam</a> yang dirohamti Allah, semoga postingan ini dapat menambah pemahaman kita tentang <a href="http://situs-dunia-islam.blogspot.com/2010/08/pengertiandevinisi-dan-makna-khazanah.html">khazanah dunia Islam</a>. Salam ukhuwah selalu..<br />
</span>Ahmad Efendihttp://www.blogger.com/profile/15952235211662945925noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4994059875120288693.post-3940562717177788432010-03-21T04:44:00.002+07:002010-09-27T01:45:41.651+07:00PERBANDINGAN ANTARA KEARIFAN DAN KETEGASANDalam perbagai peristiwa besar, seperti terjadinya perang, atau kerusuhan dan konflik horizontal disitu akan mengemuka berbagai persoalan yang menuntut adanya kearifan, ketegasan dan keadailan. Hal itu diperlukan sebagai instrumen bagi meminimalisir dampak dari sebuah tragedy kemanusiaan yang lebih dasyat, selain itu instrument ini juga mengarah pada normalisasi, harmonisasi dan rekonsiliasi.<br />
<br />
Belajar terhadap perjalnan kehidupan perjuangan nabi Muhammad SAW ketika beliau melakukan berbagai langkah-langkah normalisasi dan rekonsiliasi kemudian yang terkenal sebutan fathul Makkah ( terbukanya kota Makkah).<br />
<div class="fullpost"><br />
<br />
Ketika nabi berhasil menguasai Makkah, para pengikut Nabi memperlihatkan ekspresi balas dendam dengan meneriakan yel-yel “hari ini hari pembalasan !” ekspresi ini disulut oleh kalangan sahabat yang telah menjadi kurban kekerasan dan kekejaman orang-orang makkah ketika itu, dimana sebelumnya orang-orang kafir Quraiy Makkah melakukan berbagai tindakan profokasi, intimidasi yang menyulut peperangan berkali-kali. Berbagai pelanggran hak azasi menghiasai kota Makkah, sehingga nabi hijrah menghindari kekerasan orang Makkah, namun orang-orang makkah tidak berhenti begitu saja mereka terus mengobarkan api peperangan yang bermaksud menghancurkan komunitas yang dibangun oleh Nabi di Madina.<br />
<br />
Adalah wajar mereka yang bertahun-tahun hidup tertekan akibat ulah orang –orang kafir quraisy Makkah, maka ketika berhasil membangun kekuatan dan sukses menguasai Makkah, maka wajar mereka melampiaskan dendam kepada orang-orang Makkah. Namun Nabi melarangnya dan supaya yel-yel tentang hari pembalasan agar segerah dihentikan diganti dengan hari ini hari kasih sayang (haza yaumu yaumu marhamah) sebagai upaya melakukan rekonsiliasi. Ini dilakukan oleh Nabi agar tidak terjadi pembalasan massal yang mengarah pada sikap perusakan yang melampui batas, dimana Allah berkali-kali memberi peringatan keras agar tidak melampui batas dalam segala hal.<br />
<br />
Kearifan sangat diperlukan agar dapat berfikir dan bertindak secara proposional dan menghindarkan sikap tatarruf yang dapat menyulut persoalan baru, sebab setiap peristiwa besar seperti peperangan atau kerusuhan yang membawa dampak terjadinya tragedy kemanusiaan dan kerusaan struktur social dan ekonomi. Kearifan sangat diperlukan, karena kaerusuhan atau konflik horizontal selalunya hanya menjadi agenda segelintir orang, bahkan peristiwa besar seperti perang dunia1&2, perang teluk, perang Palestin sebenarnya hanyalah lahir dari keinginan beberapa individu para elit Negara, tetapi yang jadi kurban adalah jutaaan ummat manusia yang tak berdosa dan yang tidak mengetahui sebenarnya. Oleh itu disinilah perlu kearifan, kejernihan pemikiran agar ia tidak membawa kurban kemanusiaan yang lebih dasyat. Ketiadaan kearifan akan melahirkan sikap tatarrruf yang membawa pada gerakan terorisme dan radikalisme, sebagaimana yang terjadi sekarang ini dimana yang menjadi target teroris adalah kepentingan Negara-negara yang dipersepsikan mengancam eksistensi dirinya, akibat kebijakan yang membawa kurban kemanusiaan.<br />
<br />
Merujuk pada peristiwa fathul Makkah dimana nabi Muhammad saw disamping melakukan rekonsiliasi, nabi juga memerintahkan agar menangkap pelaku utama yang menyebabkan terjadinya ketegangan dan peperangan bertahun-tahun lamanya, dikisahkan ada 9 orang yang ditangkap dan kemudian dilakukan verifikasi dan hasilnya empat orang harus dihukum mati, sedangkan yang lain diampuni dan kemudian dilakukan rekonsiliasi diantara mereka, sehingga tidak ada lagi balas dendam dan ancaman. Tindakan tegas nabi terhadap empat orang kafir Quraisy tersebut bukan karena kekufurannya, tetapi karena peranannya dalam menciptakan konflik, dimana secara terbukti nyata keempat orang inilah yang melakukan profokasi dan sekaligus melakukan tindakan-tindak makar dan kejahatan yang memberi dampak kerusakan secara massal.<br />
<br />
Kebijakan nabi ini mencerminkan kearifan, ketegasan dan keadilan Nabi Muhammad SAW dalam menyelesaikan konflik horizontal. Dengan kearifan dan ketegasan akhirnya melahirkan keasadaran batin yang amat dalam, sehingga orang-orang Makkah berbondong-bondong masuk Islam secara massal. Kearifan dan ketegasan Nabi ternyata dapat mengubah keadaan dari sebuah komunitas yang saling berperang berubah menjadi komunitas yang dapat hidup berdampingan secara aman damai dan saling pengertian.<br />
<br />
Kami hadirkan peristiwa fathul Makkah ini agar dapat dijadikan model bagi mengatasi berbagai konflik horizontal khususnya dinegara kita, dimana dalam menyelasaikan harus bermuara pada kearifan dan ketegasan (tindakan hukum) yang proposional. Dalam melakukan ketegasan didalam hukum Islam diperkenalkan istilah yang berbeda terhadap dua bentuk kejahatan kemanusiaan antara pembunuh yaitu qatil (pembunu) dan fasad fil ardhi (perusak di muka bumi). Implikasi qatil adalah minim yang harus di hukum qishah (Al-baqara:178, Al-maidah:45,), sedangkan implikasi pengacau (yang melakukan kerusakan di muka bumi) adalah meluas, karena merupakan kejahatan yang memberi dampak kerusakan secara massal yang membawa tragedy kemanusiaan, dan penghancuran ekonomi serta lingkungan, hukuman yang dijatuhkan pada pengacau atau penebar kerusakan adalah jauh lebih berat, dijelaskan dalam al-Qur’an, (Al-maidah:38) mereka dipotong tangan, kaki di bunuh dan disalib. Ketetapan hukuman yang diterangkan al-Qur’an terhadap pengacau tersebut diatas membawa pesan yang jelas bahwa hukuman tembak atau hukuman mati adalah pantas diterapkan bagi mereka yang melakukan kerusakan di muka bumi ini. Oleh itu hukuman mati bagi teroris, pengacau, profokasi konflik harizontal, cukung narkoba dan kejahatan perang adalah hukuman yang setimpal, karena ia melakukan kejahatan yang membawa dampak kerusakan yang sangat besar sekali.<br />
<br />
Dalam konteks kehidupan ummat manusia baik dalam sekala nasional maupun global yang terus dinamis dan tidak henti-hentinya menghadapi berbagai tragedy kemanusiaan ia memerlukan kearifan, ketegasan dan keadilan secara simultan, sebagai satu instrument bagi mengatasai persoalan secara paradigmatic dan systematic yang didalamnya nilai-nilai moral, kemanusiaan dan keadilan, selain itu kearifan dan ketegasan juga merupakan syarat mutlak bagi menyelasaikan dan meminimalisir efek dari berbagai benturan, konflik horizontal dan peperangan yang membawa dampak pelanggaran terhadap kemanusiaan.<br />
<br />
Dalam berbagai konflik di Negara kita yang seriang kali membawa-bawa Isu SARA padahal hakikatnya bukanlah persoalan sara, adalah disinyalir merupakan by desains oleh elit-elit yang ingin memanfaatkan dari konflik tersebut, sebab dengan adanya konflik mereka dapat mengambil keuntungan yang sangat besar dan kepentingannya tercover dengan adanya konflik tersebut. Oleh itu disitu akan terdiri dari berbagai lapisan dimana lapisan pertama adalah mereka yang mempunyai kepentingan dimana ini hanya segelintir atau bahkan seorang saja, kemudian lapisan kedua adalah pelaksana dilapangan yang dia mengerti tujuan dan maksud lapisan pertama, namun atas konsekwensi tertentu mereka rela melakukan kekarasan atau bahkan pembunuhan, dan yang ketika adalah kumpulan orang banyak yang kabur dari persoalan yang sebenarnya, tetapi ia dituntut oleh situasi harus terlibat dalam sebuah kekacuan.<br />
<br />
Oleh itu dalam upaya penyelasaian, maka perlu pemilahan yang jelas, disnilah kearifan diperlukan untuk orang-orang yang menjadi kurban kepentingan, mereka ini jumlahnya sangat besar. Kemudian ketegasan atau penegakkan hukuman yang setimpal harus ditegakkan bagi pelaksana kekacuan dilapangan yang melakukan pelanggran hokum sebagai konsekwensi dari Negara hukum, dan selain itu secara simultan keadilan harus ditegakkan dengan mengungkap berbagai peristiwa secara trasparan dan tuntas, sehingga wujud keadilan secara nyata.<br />
<br />
Dalam merealisasikan ketegasan ia harus mengikuti prosudur yang standart agar hukuman yang dijatuhkan setimpal dengan tindakannya dan benar-benar memenuhi rasa keadilan. Namun perlu diakui melakukan ketegasan hukum yang berkaitan dengan berbagai tragedy kemanusiaan yang didesain ternyata sampai sekarang masih misterius, para penegak hukum nampaknya tidak mampu menembus halangan-halangan emosional, promordial dan structural, sehingga sampai sekarang berbagai peristiwa seperti 30 september, Tanjung Priok, dukun santet, bom bali kerusuhan Poso, Ambon, Pengedar Narkoba dan sebagainya belum perna mampu mengungkap dalang dibalik itu semua. Oleh itu semua pihak terutama Negara harus berupaya keras melakukan tindakan dan langkah-langkah yang systematis untuk dapat mengungkap dalang intelektualnya.<br />
<br />
Namun demikian bukan berarti kita mengabaikan para pelaku dilapangan yang telah terbukti berperan melakukan kejahatan kemanusiaan, dalam kaidah fiqh, “mala yadraku kulluhu la yadraku kulluhu”( jika tidak dapat mencapai target semuanya jangan ditinggalkan semuanya) dengan kata lain jika tidak dapat menangkap dalang intelektualnya bukan bermakna mengabaikan tindakan hukum terhadap pelakunya, maka hukuman yang setimpal ( seperti hukuman mati) tetap harus ditegakkan terhadap pelaku yang telah terbukti menjadi pelaksana terjadinya konflik horizontal atau terorisme. <br />
<br />
</div>Ahmad Efendihttp://www.blogger.com/profile/15952235211662945925noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4994059875120288693.post-1472683481294325632010-03-21T04:41:00.000+07:002010-03-21T04:42:43.952+07:00Mengenal Metode Pemikiran IslamSebelumnya sudah kita bicarakan tentang dua metode filsafat yang paling berpengaruh, yaitu filsafat iluminasi dan peripatetik, yang mana satu sama lain mempunyai ciri khas dan perbedaan tersendiri.<br /><br />Ibnu Sina<br />Metode Iluminasi sangat bertumpu kepada kemampuan kita untuk menahan hawa nafsu dan pencerahanan batin sebagai upaya untuk mencapai hakikat selain argumen dan penalaran. Sedangkan metode peripatetik sangat mengandalkan argumen sebagai tumpuan utama dalam mencari hakikat.<br /><div class="fullpost"><br /><br />Kedua metode ini pada perkembangan berikutnya diakui sangat mempengaruhi kebudayaan Islam. Pendukung dari kedua paham ini diantaranya adalah tokoh-tokoh besar didalam dunia Islam. Namun terlepas dari itu semua, didunia Islam sendiri dikenal juga beberapa metode lainnya yang juga sangat berpengaruh seperti metode tasawuf (irfan) dan metode kalam (teologi) .<br />Sekarang mari kita lihat lebih kedalam lagi, mari kita perhatikan beberapa metode penting lainnya yang juga mempengaruhi corak filsafat dan yang berada langsung dibawah PENGARUH AJARAN ISLAM. Setidaknya sekarang kita bisa melihat ada 4 metode penting yang digunakan dalam pemikiran filsafat Islam, yaitu :<br />1. Metode Filsafat Argumentatif Peripatetik.<br />Metode ini sangat mengutamakan silogisme (qiyas) , argumentasi rasional (istidlal aqli) dan demonstrasi rasional (burhan aqli) . Metode argumentatif peripatetik ini dikenal memiliki banyak pengikut seperti Ibnu Rusyd, Ibnu Bajah, Mir Damad, Al Kindi , Ibnu Sina dan lain-lainnya. Tokoh paham ini yang paling menonjol adalah Ibnu Sina.<br />2. Metode Filsafat Iluminatif<br />Metode ini seperti sudah dijelaskan sebelumnya, bertumpu kepada argumentasi rasional, demonstrasi rasional dan serta berjuang melawan hawa nafsu dan menyucikan jiwa.<br />3. Metode Pengembaran Rohani (tasawuf)<br />Metode tasawuf (irfan) semata-mata hanya bertumpu kepada penyucian jiwa dan mengadakan perjalanan guna mendekatkan diri kepada Allah sehingga mampu mengetahui dan sampai kepada berbagai hakikat. Beda dengan filsafat Iluminatif, metode irfan ini sama sekali tidak bertumpu kepada argumentasi rasional ataupun demonstarsi rasional. Berdasarkan metode ini tujuan bukan hanya untuk menyingkap hakikat TETAPI sampai kepada hakikat itu sendiri.<br />Metode irfan memilik satu persamaan dan dua sisi perbedaan dengan metode iluminasi. Sisi persamaannya adalah bertumpu kepada penyucian jiwa. Sedangkan perbedaannya adalah tentang penggunaan argumentasi dan demonstrasi rasional.<br />4. Metode Teologi Argumentatif (kalam)<br />Para teolog Islam (Mutakallimin) , seperti halnya para filsuf peripatetik bertumpu pada argumentasi penalaran dan demonstrasi rasional, namun demikian terdapat dua perbedaan yang mendasar didalam pengunaannya.<br />Yang pertama, para teolog muslim khususnya kaum mu’tazilah menggunakan penalaran rasional ‘baik dan buruk’ berdasarkan kemampuan akal. Dan berdasarkan dengan prinsip ini maka kaum mu’tazilah mewujudkan berbagai prinsip yang lain seperti prinsip kelembutan, kewajiban atas Allah untuk mendahulukan yang baik dan sebagainya.<br />Sedangkan para filsuf berkeyakinan bahwa prinsip ‘baik dan buruk’ merupakan prinsip yang relatif dan klaim manusia.<br />Yang kedua, para teolog muslim mengklaim bahwa mereka lebih konsisten dalam membela Islam daripada filsuf, mereka berpendapat bahwa pembahasan filsafat adalah pembahasan yang bebas, mereka tidak menentukan tujuan ideologinya. Sementara teolog muslim jelas telah menentukan tujuan ideologinya.<br /><br /></div>Ahmad Efendihttp://www.blogger.com/profile/15952235211662945925noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4994059875120288693.post-25147595736389406762010-03-15T00:50:00.004+07:002010-04-13T04:26:37.624+07:00Terorisme dan jihad dalam dunia IslamTerorisme adalah serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat. Berbeda dengan perang, aksi terorisme tidak tunduk pada tatacara peperangan seperti waktu pelaksanaan yang selalu tiba-tiba dan target korban jiwa yang acak serta seringkali merupakan warga sipil.
<br />Terorisme di dunia bukanlah merupakan hal baru, namun menjadi aktual terutama sejak terjadinya peristiwa World Trade Center (WTC) di New York, Amerika Serikat pada tanggal 11 September 2001, dikenal sebagai “September Kelabu”, yang memakan 3000 korban. Serangan dilakukan melalui udara, tidak menggunakan pesawat tempur, melainkan menggunakan pesawat komersil milik perusahaan Amerika sendiri, sehingga tidak tertangkap oleh radar Amerika Serikat. Tiga pesawat komersil milik Amerika Serikat dibajak, dua diantaranya ditabrakkan ke menara kembar Twin Towers World Trade Centre dan gedung Pentagon.
<br /><span class="fullpost">
<br />dalam Islam pengertian teroris dijabarkan olehAsy Syaikh Sholih Bin Ghonim As-SadlanFatwa Syeikh Sholih Bin Ghonim As-SadlanDalam wawancara Harian “Asy-Syarq Al-Ausath” dgn Syeikh Sholih bin Ghonim As-Sadlan mengenai masalah irhab beliau berkata : “Bila kita hendak berbicara tentang irhab sudah selayaknya utk meletakkan gambaran tentang makna irhab. Apakah irhab itu secara bahasa ? dan apa yg dimaksud dengannya secara istilah ?.Al-Irhab secara bahasa adl melakukan sesuatu yg menyebabkan kepanikan ketakutan membuat gelisah orang-orang yg aman menyebabkan kegoncangan dalam kehidupan dan pekerjaan mereka dan menghentikan aktivitas mereka serta menimbulkan gangguan dalam keamanan kehidupan dan interaksi.Adapun maknanya dalam syari’at adl segala sesuatu yg menyebabkan goncangan keamanan pertumpahan darah kerusakan harta atau pelampauan batas dgn berbagai bentuknya. Semua ini dinamakan irhab. Ta’ala berfirman :وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ“Dan siapkanlah utk menghadapi mereka kekuatan apa saja yg kalian sanggupi dan dari kuda-kuda yg ditambat utk berperang kalian meng-irhab musuh Allah dan musuh kalian”. .Yakni hal itu menyebabkan ketakutan pada mereka dan pengurungan keinginan mereka {yang tidak baik} terhadap kaum muslimin dan hal lainnya. Inilah maknanya secara istilah.Berangkat dari keterangan di atas tampak bagi kita bahwa Al-Irhab kadang boleh dan kadang haram.Al-Irhab beraneka ragam hukumnya tergantung dari maksudnya. Keberadaan kita mempersiapkan diri menambah kekuatan latihan senjata membuat senjata dan menyiapkan kekuatan yg membuat irhab terhadap musuh sehingga tidak lancang terhadap kita agama aqidah dan individu-individu umat. Ini adl perkara yg dituntut keberadaannya pada kaum muslimin. Maka tidak pantas bagi kaum muslimin utk dilalaikan oleh Al-Lahwu perhiasan dan gemerlap kehidupan sehingga lengah dari maksud dan sasaran musuh-musuh mereka. Bahkan wajib bagi mereka utk memiliki kekuatan sebagaimana firman Allah :تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ“Kamu meng-irhab musuh Allah dan musuh kalian”. .Dan Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :وَنُصِرْتُ بِالرُّعْبِ مَسِيْرَةَ شَهْرٍ“Saya ditolong dgn Ar-Ru’bi selama perjalanan satu bulan”. .{Maksudnya adl bahwa yg termasuk salah satu ciri khas Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam dan umatnya adl ditimbulkannya rasa takut/gentar pada musuh-musuhnya ketika pasukan kaum muslimin masih berada dalam jarak perjalanan satu bulan dari mereka-ed.}.Inilah Al-Irhab yg disyari’atkan.Adapun Al-Irhab yg terlarang adl apa yg dikerjakan oleh pelaku ini dgn cara mendatangi orang-orang yg dalam keadaan aman tentram dan lapang yg tidak mempunyai urusan dgn masalah kekuatan peperangan dan kezholiman lalu disergap secara tiba-tiba dengan pembunuhan perusakan harta benda menimbulkan berbagai macam ketakutan atau selain itu terhadap orang kafir atau terhadap kaum muslimin.
<br />
<br />
<br />Sejarah dan Klasifikasi
<br />Jika berangkat dari pengertian terorisme secara leksikal seperti di atas, maka mafhum sederhana dapat disimpulkan bahwa terorisme itu selalu ada dalam realitas sejarah kehidupan manusia. Bahkan, ada semenjak manusia itu membentuk komunitas sosial seperti tragedi pada bani Adam, Habil dan Qabil. Namun pengertian terorisme dalam pemikiran modern mengkristal semenjak revolusi Prancis pada tanggal 10 Agustus 1792, ketika pihak oposisi revolusi melakukan pelbagai tindakan kekerasan dalam menantang revolusi tersebut.
<br />Dalam perkembangannya, gerakan terorisme memang sangat sering dilatarbelakangi oleh kepentingan politik. Hal ini terlihat dari beberapa klasifikasi yang dirangkumkan oleh para ilmuwan. Setidaknya ada tiga. Pertama, terorisme kriminal seperti gerakan perompakan dan penodongan. Kedua, terorisme hegemonic seperti yang banyak dilakukan oleh banyak penguasa terhadap lawan politiknya dalam melanggengkan kekuasaan. Ketiga, terorisme pemikiran seperti pemaksaan opini dan pemahaman terhadap kelompok lain.
<br />Jika disimak dengan pola fikir yang sangat sederhana, baik definisi, sejarah dan klasifikasi terorisme, maka sangat lumrah `terorisme' itu terjadi dalam sebuah komunitas sosial masyarakat. Namun ini bukan berarti penulis mengamini pekerjaan yang dilakukan oleh para teroris, atau menyederhanakan tindakan terorisme, akan tetapi lebih pada keinginan untuk melihat terorisme secara proporsional. Karena dalam realitas kekinian seakan ada kesan pemaksaan opini publik bahwa terorisme memang merupakan ajaran agama. Sehingga biasnya sangat kentara ketika tampilan-tampilan formal agama yang mungkin itu memang dianjurkan dalam ajarannya menjadi identitas kelompok terorisme. Sehingga harus diwaspadai dan dicurigai.
<br />Di sinilah letak kecurigaan, mengapa wacana terorisme selalu muncul dan diopinikan di negara-negara yang kebetulan berpenduduk muslim, atau, mengapa secara umum pelaku yang tertuduh dan dituding melakukan tindakan terorisme adalah terkesan muslim yang ta'at, yang padahal secara jelas ajaran Islam sangat menistai prilaku teror itu. Kecurigaan semakin bersemai ketika kelompok "lain" melakukan hal yang sama, tapi tidak begitu terdengar julukan istilah terorisme kepada mereka. Apakah kurang bejad dan teroris-nya Israel yang sampai saat ini terus memporak-porandakan negara Palestina, Apakah kurang sadisnya tentara Amerika yang sampai saat ini masih bercokol di negara Irak yang berdaulat. Tidak sadiskah pembunuhan kaum muslim di Mindanao, Thailand Selatan, Kasmir dan Ambon. Sungguh pembunuh-pembunuh itu sangat pantas diopinikan sebagai teroris kalas kakap. Tapi mengapa para pembunuh-pembunuh itu tidak didakwa sebagai gerakan atau negara teroris, sehingga bisa di "borgol" Densus Anti Teror Indonesia yang sangat takut dengan teroris yang sudah tidak berdaya? Tanya KENAPA? Wallahu'alam
<br />Jihad vs Terorisme
<br />Di masa kita sekarang ini istilah jihad telah diselewengkan maknanya oleh sebagian kelompok. Menurut mereka aksi-aksi terorisme berupa bom bunuh diri, pembunuhan orang-orang kafir tanpa alasan yang benar, dan menimbulkan kekacauan merupakan bagian dari jihad. Sesungguhnya ini adalah kenyataan yang sangat menyedihkan.
<br />
<br />Islam rahmatan lil ‘alamin
<br />Ajaran Islam adalah ajaran yang mendatangkan rahmat bagi umat manusia. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Tidaklah Kami mengutus engkau melainkan sebagai rahmat bagi seluruh umat manusia.” (QS. al-Anbiya’: 107). Ibnu Abbas menerangkan bahwa rahmat tersebut bersifat umum mencakup orang yang baik-baik maupun orang yang jahat. Barang siapa yang beriman kepada beliau -Nabi Muhammad- maka akan sempurnalah rahmatnya di dunia sekaligus di akhirat. Adapun orang yang kufur kepadanya maka hukuman -yang sesungguhnya- akan disisihkan darinya sampai datangnya kematian dan hari kiamat (lihat Zaad al-Masir [4/365] as-Syamilah)
<br />Berbuat dosa tapi mengharap pahala
<br />Namun anehnya, orang-orang yang melakukan pengeboman dan aksi bunuh diri itu merasa bangga dan menganggap dirinya sebagai mujahid. Sesungguhnya ini merupakan hasil tipu daya syaitan kepada mereka. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Katakanlah: Maukah aku kabarkan kepada kalian tentang orang-orang yang paling merugi amalnya. Yaitu orang-orang yang sia-sia usahanya di dunia sementara mereka mengira telah melakukan sesuatu kebaikan dengan sebaik-baiknya.” (QS. al-Kahfi: 103-104). Ibnu Katsir mengatakan, “Sesungguhnya ayat ini berlaku umum bagi siapa saja yang beribadah kepada Allah namun tidak di atas jalan yang diridhai Allah. Dia menyangka bahwa dia berada di pihak yang benar dan amalnya akan diterima. Padahal, sebenarnya dia adalah orang yang bersalah dan amalnya tertolak.” (Tafsir al-Qur’an al-’Azhim [5/151-152])
<br />Jihad yang sebenarnya
<br />Allah ta’ala berfirman, “Orang-orang yang sungguh-sungguh berjuang/berjihad di jalan Kami niscaya Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang berbuat baik/ihsan.” (QS. al-’Ankabut: 69). al-Baghawi menyebutkan riwayat dari Ibnu Abbas radhiyallahu’anhuma, beliau berkata tentang tafsiran ayat ini, “Yaitu orang-orang yang berjuang dengan sungguh-sungguh di dalam ketaatan kepada Kami niscaya Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan untuk meraih pahala dari Kami.” (Ma’alim at-Tanzil [6/256] as-Syamilah)
<br />Ketahuilah saudaraku, sesungguhnya seorang mujahid sejati adalah orang yang menundukkan hawa nafsunya untuk melakukan ketaatan kepada Allah -termasuk di dalamnya adalah dengan memerangi orang kafir dengan cara yang benar-, bukan dengan melakukan perbuatan dosa dan pelanggaran. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Orang yang berjihad adalah orang yang berjuang menundukkan dirinya dalam ketaatan kepada Allah.” (HR. Ahmad, as-Shahihah [549] as-Syamilah). Maka jelaslah bahwa terorisme bukan jihad. Terorisme sama artinya dengan menimbulkan kekacauan dan kerusakan di muka bumi. Sementara Allah tidak menyukainya. Allah berfirman (yang artinya), “Janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang menebarkan kerusakan.” (QS. al-Qashash: 77)
<br />Reaksi yang keliru
<br />Sebagian orang yang telah termakan oleh pemberitaan media massa yang tidak tepat menganggap bahwa lelaki yang berjenggot dan bercelana di atas mata kaki atau perempuan yang mengenakan cadar adalah bagian dari jaringan teroris. Padahal, anggapan semacam itu adalah anggapan yang kekanak-kanakan.
<br />Semata-mata memiliki jenggot atau mengenakan cadar jelas tidak ada hubungannya dengan terorisme. Tidakkah kita ingat bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kaum lelaki untuk memelihara jenggot? Nabi pun menegaskan bahwa mengenakan pakaian yang melebihi mata kaki adalah terlarang, sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Bukhari. Tidakkah kita juga ingat bahwa para isteri Nabi pun mengenakan cadar? Apakah dengan penampilan seperti itu kemudian kita mengatakan bahwa Nabi dan isteri-isterinya terlibat dalam jaringan teroris?! Tentu saja anggapan yang demikian itu tadi adalah sesuatu yang terlalu berlebihan, bahkan mengada-ada.
<br /> <span class="fullpost">
<br />
<br />
<br /> </span>Ahmad Efendihttp://www.blogger.com/profile/15952235211662945925noreply@blogger.com0